Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenal Konsep Net Zero dan Dampaknya terhadap Lingkungan

15 November 2024   21:54 Diperbarui: 15 November 2024   22:18 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa Net Zero Penting?

Mencapai net zero sangat penting karena perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) mengancam kestabilan lingkungan dan kehidupan di bumi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pencapaian net zero menjadi langkah krusial dalam mengatasi tantangan perubahan iklim:

  • Mencegah Kenaikan Suhu Global. Salah satu tujuan utama dari komitmen net zero adalah untuk membatasi pemanasan global. Berdasarkan perjanjian Paris 2015, dunia bersepakat untuk menjaga kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2°C di atas suhu pra-industri, dengan upaya maksimal untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5°C. Tanpa upaya pengurangan emisi yang signifikan, suhu global dapat naik lebih tinggi, menyebabkan perubahan iklim yang lebih parah, seperti bencana alam yang lebih sering dan ekstrem.

  • Mengurangi Dampak Perubahan Iklim. Dengan mencapai net zero, kita dapat mengurangi dampak negatif perubahan iklim, seperti naiknya permukaan laut, peningkatan kejadian cuaca ekstrem, kekeringan, dan kerusakan ekosistem. Dampak ini tidak hanya mempengaruhi lingkungan, tetapi juga kehidupan manusia, terutama bagi masyarakat yang rentan di daerah pesisir atau yang bergantung pada pertanian.

  • Melindungi Keanekaragaman Hayati. Perubahan iklim yang tidak terkendali dapat menyebabkan hilangnya habitat alami bagi banyak spesies, memicu kepunahan dan kerusakan ekosistem. Dengan mencapai net zero, kita dapat membantu melindungi keanekaragaman hayati dengan mengurangi ancaman terhadap ekosistem penting seperti hutan, lahan basah, dan terumbu karang.

  • Mendorong Inovasi dan Keberlanjutan Ekonomi. Proses transisi menuju net zero juga membuka peluang besar untuk inovasi teknologi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Sektor energi terbarukan seperti angin, matahari, dan hidrogen hijau dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan meningkatkan ketahanan energi.

  • Peningkatkan Kesehatan Manusia. Pengurangan emisi gas rumah kaca sering kali beriringan dengan pengurangan polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Polusi udara merupakan penyebab utama penyakit pernapasan dan kardiovaskular, serta berkontribusi pada kematian dini.

  • Tanggung Jawab Sosial dan Etika. Pencapaian net zero juga memiliki dimensi moral dan sosial. Negara-negara maju yang telah lama berkontribusi terhadap peningkatan emisi GRK memiliki tanggung jawab untuk memimpin transisi ini. Di sisi lain, negara-negara berkembang, meskipun memiliki emisi per kapita yang lebih rendah, tetap berisiko menghadapi dampak perubahan iklim yang lebih besar. 

Dampak Net Zero terhadap Lingkungan

Mencapai net zero memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 

Dengan berfokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dan peningkatan kapasitas penyerapan karbon, transisi ke net zero dapat membawa perubahan positif yang besar bagi ekosistem, kualitas udara, serta keberagaman hayati di bumi. 

Berikut adalah beberapa dampak utama dari pencapaian net zero terhadap lingkungan:

  • Pengurangan Polusi Udara. Salah satu dampak langsung dari transisi menuju net zero adalah pengurangan polusi udara. Penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam untuk pembangkit listrik dan transportasi adalah penyebab utama polusi udara, yang berkontribusi pada masalah kesehatan manusia, seperti penyakit pernapasan dan kardiovaskular.

  • Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca. Salah satu tujuan utama dari net zero adalah untuk mengurangi emisi GRK yang menyebabkan pemanasan global. Dengan mengurangi penggunaan energi fosil dan beralih ke teknologi yang lebih ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik dan industri yang lebih efisien, kita dapat mengurangi karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4) yang dilepaskan ke atmosfer. 

  • Pemulihan dan Konservasi Ekosistem. Transisi menuju net zero juga mendukung upaya pemulihan dan konservasi ekosistem. Praktik-praktik seperti reforestasi (penanaman kembali pohon), restorasi lahan gambut, dan perlindungan hutan dapat meningkatkan kemampuan alam untuk menyerap karbon melalui fotosintesis. Hutan tropis, lahan basah, dan terumbu karang berperan penting dalam menyerap CO2 dan mendukung keanekaragaman hayati.

  • Perlindungan Terhadap Keanekaragaman Hayati. Keanekaragaman hayati sangat terancam oleh perubahan iklim, yang dapat merusak habitat alami dan menyebabkan kepunahan spesies. Dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, kita dapat memperlambat proses pemanasan global yang merusak habitat seperti hutan hujan tropis, terumbu karang, dan padang rumput.

  • Peningkatan Ketahanan Alam dan Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim. Mencapai net zero juga dapat membantu meningkatkan ketahanan alam terhadap perubahan iklim. Dengan mengurangi emisi GRK dan memperkuat upaya penyerapan karbon, kita dapat memperlambat laju pemanasan global dan memberikan kesempatan bagi ekosistem dan masyarakat untuk beradaptasi dengan kondisi yang lebih stabil.

  • Penciptaan Lingkungan yang Lebih Sehat dan Berkelanjutan. Dengan fokus pada pengurangan emisi dan penggunaan energi bersih, net zero juga menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Keberhasilan transisi ini akan mengurangi risiko bencana alam yang dipicu oleh perubahan iklim, meningkatkan kualitas udara, serta mengurangi polusi yang merusak kesehatan manusia.

Tantangan dalam Mencapai Net Zero

Meskipun pencapaian net zero sangat penting untuk mengatasi perubahan iklim, terdapat berbagai tantangan yang perlu dihadapi untuk mencapainya. 

Proses transisi menuju net zero memerlukan komitmen yang kuat dari semua pihak, mulai dari pemerintah hingga individu, serta investasi dalam teknologi dan infrastruktur yang dapat mendukung perubahan besar dalam cara kita menghasilkan energi, berproduksi, dan berinteraksi dengan lingkungan. 

Berikut adalah beberapa tantangan utama dalam mencapai net zero:

  • Ketergantungan pada Energi Fosil. Salah satu tantangan terbesar dalam mencapai net zero adalah ketergantungan global yang masih tinggi terhadap bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak, dan gas alam. Banyak negara, terutama negara-negara yang berkembang, masih mengandalkan sumber energi ini untuk memenuhi kebutuhan energi mereka, yang membuat transisi ke energi terbarukan menjadi sangat sulit.

  • Keterbatasan Teknologi Penyerapan Karbon. Teknologi untuk menangkap dan menyimpan karbon (carbon capture and storage, CCS) adalah salah satu cara untuk membantu mencapai net zero. Namun, teknologi ini masih dalam tahap pengembangan dan belum tersedia secara luas. Penggunaan CCS dalam skala besar menghadapi tantangan teknis, biaya yang tinggi, serta potensi risiko lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

  • Investasi yang Dibutuhkan. Mencapai net zero membutuhkan investasi besar dalam teknologi bersih, infrastruktur hijau, dan inovasi lainnya. Negara-negara dan sektor swasta perlu berinvestasi dalam riset dan pengembangan untuk menciptakan solusi yang efisien dan terjangkau. Namun, banyak negara, terutama yang memiliki ekonomi berkembang, mungkin menghadapi kesulitan dalam memperoleh pendanaan yang cukup untuk memfasilitasi transisi ini.

  • Perubahan Kebijakan dan Regulasi. Untuk mencapai net zero, perubahan kebijakan yang mendalam diperlukan di seluruh dunia. Ini termasuk pengaturan yang lebih ketat terhadap emisi industri, pembatasan penggunaan bahan bakar fosil, serta insentif untuk energi terbarukan. Namun, perubahan kebijakan ini sering kali terhambat oleh kepentingan politik, lobi dari industri energi tradisional, dan ketidaksetujuan antara negara-negara maju dan berkembang.
  • Ketidaksetaraan Global dan Sosial

  • Salah satu tantangan utama dalam mencapai net zero adalah ketidaksetaraan dalam kemampuan dan tanggung jawab antara negara maju dan negara berkembang. Negara-negara maju, yang telah lama berkontribusi terhadap peningkatan emisi GRK, sering kali memiliki kapasitas lebih besar untuk melakukan transisi ke energi bersih dan teknologi rendah karbon. Sementara itu, negara-negara berkembang, yang mungkin memiliki emisi per kapita lebih rendah, menghadapi tantangan besar dalam melakukan transisi ini tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi mereka.

  • Perubahan Perilaku dan Kesadaran Publik. Untuk mencapai net zero, perubahan dalam perilaku masyarakat juga sangat penting. Mengurangi konsumsi energi, beralih ke kendaraan listrik, mengurangi limbah, dan memilih produk yang lebih ramah lingkungan adalah langkah-langkah yang dapat diambil individu untuk membantu menurunkan emisi karbon. Namun, tingkat kesadaran dan komitmen masyarakat terhadap perubahan ini masih beragam. Banyak orang mungkin belum sepenuhnya menyadari urgensi masalah perubahan iklim atau mungkin merasa bahwa tindakan mereka sendiri tidak cukup untuk membuat perbedaan. 

  • Pemenuhan Kebutuhan Energi Global. Meskipun sumber energi terbarukan semakin berkembang, seperti tenaga angin dan surya, sebagian besar dunia masih bergantung pada energi fosil untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat. Transisi menuju net zero memerlukan penataan ulang sistem energi global agar dapat mengimbangi permintaan energi yang terus berkembang, terutama di negara-negara dengan populasi besar dan pertumbuhan ekonomi pesat. 

Dalam kesimpulannya, konsep net zero adalah salah satu langkah paling signifikan dalam menghadapi krisis iklim global. Dengan berfokus pada pengurangan dan penyerapan emisi GRK, net zero tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga mendorong keberlanjutan di berbagai sektor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun