Salah satu alasan utama mengapa judi online terus berkembang di Indonesia meskipun ada larangan keras adalah lemahnya penegakan hukum terhadap pelaku perjudian digital. Meskipun pemerintah sudah mengeluarkan berbagai peraturan dan tindakan tegas, seperti pemblokiran situs judi dan penangkapan sejumlah pelaku, efektivitas penegakan hukum di dunia maya masih sangat terbatas.
Salah satu tantangan besar dalam pemberantasan judi online adalah banyaknya situs yang beroperasi di luar negeri, yang di luar jangkauan hukum Indonesia. Banyak bandar judi online yang beroperasi di negara-negara yang tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Indonesia atau bahkan tidak mengakui larangan perjudian yang berlaku di Indonesia. Hal ini membuat upaya penuntutan terhadap pelaku judi online semakin sulit, karena banyak dari mereka yang berada di luar yurisdiksi hukum Indonesia.
Di samping itu, para bandar judi online juga cerdas dalam menghindari deteksi oleh aparat penegak hukum. Mereka menggunakan teknologi canggih, seperti server yang tersebar di beberapa negara dan sistem enkripsi yang menyulitkan pelacakan aktivitas mereka. Beberapa situs juga sering mengganti nama dan alamat mereka untuk menghindari pemblokiran, sehingga meskipun sudah ada situs yang diblokir, situs baru akan terus bermunculan.
Penegakan hukum di dunia maya juga dihadapkan pada kurangnya sumber daya yang memadai. Untuk memerangi kejahatan dunia maya, termasuk perjudian online, diperlukan tenaga ahli yang terlatih dalam teknologi informasi dan penegakan hukum digital.Â
Hingga saat ini, jumlah personel yang memiliki keahlian khusus untuk mengatasi masalah perjudian online di Indonesia masih sangat terbatas. Hal ini menyebabkan investigasi dan tindakan hukum terhadap bandar judi online menjadi lambat dan kurang maksimal.
Kurangnya Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Salah satu faktor utama yang menyebabkan judi online terus marak di Indonesia adalah kurangnya edukasi dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya perjudian. Banyak orang yang terjebak dalam praktik judi online karena ketidaktahuan atau ketidakpedulian terhadap dampak negatif yang dapat ditimbulkan, baik secara pribadi maupun sosial.
Bagi sebagian orang, judi online dipandang sebagai cara cepat untuk mendapatkan uang, tanpa memahami risiko besar yang ada di baliknya. Promosi yang agresif dari situs judi online, yang sering kali menawarkan bonus besar dan iming-iming kemenangan instan, semakin memperburuk masalah ini.Â
Hal ini membuat banyak individu, terutama yang memiliki masalah keuangan, merasa tergoda untuk mencoba peruntungan mereka. Padahal, sebagian besar orang yang terlibat dalam perjudian online berakhir dengan kerugian finansial yang besar dan bahkan terjerat dalam masalah hutang yang sulit untuk diselesaikan.
Sayangnya, banyak orang yang terlibat dalam perjudian online merasa malu untuk mengakui kecanduan mereka, karena stigma sosial yang masih kuat terkait dengan perjudian. Hal ini menyebabkan mereka enggan untuk mencari bantuan atau berkonsultasi dengan pihak berwenang, sehingga masalah tersebut semakin sulit untuk diatasi. Tanpa adanya kesadaran yang cukup tentang bahaya judi online, banyak korban yang terus terjerumus ke dalam praktik ini tanpa ada upaya untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Pentingnya pendidikan mengenai bahaya judi online seharusnya menjadi prioritas di kalangan masyarakat. Pemerintah dan lembaga terkait perlu lebih giat dalam melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat, terutama kepada kalangan muda yang rentan terhadap godaan judi online. Kampanye untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak buruk judi online, baik dari sisi psikologis maupun finansial, sangat penting untuk membantu orang-orang memahami risiko yang mereka hadapi.
