Tren sleep divorce juga dipengaruhi oleh pergeseran pandangan masyarakat terhadap konsep kebahagiaan dan kualitas hidup dalam hubungan. Kini, banyak pasangan yang lebih terbuka terhadap berbagai cara yang bisa meningkatkan kenyamanan dan kebahagiaan bersama, tanpa terikat pada pandangan tradisional.Â
Tidur terpisah, dalam konteks ini, bukan lagi dianggap sebagai tanda adanya masalah dalam hubungan, melainkan sebagai pilihan untuk menyesuaikan kebutuhan individual agar keduanya bisa lebih bahagia.
Sleep Divorce: Solusi Bukan Masalah
Meskipun konsep sleep divorce sering kali dianggap sebagai sesuatu yang "tabu" atau berpotensi merusak keintiman, pada kenyataannya banyak pasangan justru merasakan manfaat positif dari tidur terpisah.Â
Sleep divorce bukanlah keputusan untuk mengurangi keintiman atau kedekatan emosional, melainkan langkah untuk mengatasi gangguan tidur yang bisa memengaruhi kualitas hidup dan hubungan.
Bagi banyak pasangan, keputusan untuk tidur terpisah bukanlah tanda ketidakharmonisan, tetapi cara agar keduanya bisa beristirahat dengan lebih baik dan menghadapi hari dengan energi yang lebih baik pula.
Tidur terpisah justru dapat menjadi solusi untuk mencegah pertengkaran atau ketegangan yang muncul akibat kurang tidur. Misalnya, pasangan yang mendengkur, sering terbangun di malam hari, atau memiliki jadwal tidur yang berbeda mungkin sering tanpa sadar mengganggu tidur satu sama lain.Â
Situasi ini dapat menimbulkan frustrasi dan membuat salah satu atau kedua pasangan mengalami tidur yang tidak nyenyak, yang dalam jangka panjang dapat memicu ketegangan dalam hubungan. Dengan tidur terpisah, pasangan dapat menghindari gesekan tersebut dan merasa lebih segar serta siap menghadapi hari dengan perasaan yang lebih positif.
Sleep divorce juga memberi kesempatan bagi setiap individu untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan tidurnya. Mereka bisa memilih tempat tidur, suhu kamar, atau rutinitas tidur yang paling nyaman bagi diri mereka sendiri tanpa perlu menyesuaikan dengan preferensi pasangan.Â
Hal ini penting terutama bagi mereka yang mengalami masalah tidur seperti insomnia, sleep apnea, atau gangguan tidur lainnya, di mana lingkungan tidur yang optimal bisa sangat memengaruhi kualitas tidur.
Sleep divorce tidak harus menghilangkan momen keintiman atau kebersamaan. Banyak pasangan yang memilih untuk menghabiskan waktu bersama sebelum tidur atau menciptakan ritual khusus untuk menjaga kedekatan, seperti berpelukan atau berbincang singkat sebelum berpisah ke kamar masing-masing.Â