Peran Gunung Leuser dalam Menjaga Keseimbangan Ekosistem Sumatera

"Taman Nasional Gunung Leuser, yang terletak di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, bukan hanya sekadar hutan tropis yang indah, tetapi juga merupakan salah satu kawasan konservasi paling penting di dunia."

Hutan ini mencakup lebih dari 7.927 km² dan menjadi rumah bagi ribuan spesies tumbuhan dan satwa liar yang sangat langka, seperti orangutan, harimau, gajah, dan badak Sumatera. 

Taman Nasional Gunung Leuser juga termasuk dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), yang merupakan satu-satunya hutan di dunia di mana empat spesies megafauna – orangutan, harimau, gajah, dan badak Sumatera – hidup berdampingan. 

Baca juga: Peran Hutan Adat dalam Menjaga Kearifan Lokal dan Kelestarian Alam

Keanekaragaman hayati yang luar biasa ini menjadikan Gunung Leuser sebagai situs yang sangat penting bagi ilmu pengetahuan dan konservasi. Selain menjadi rumah bagi banyak spesies langka, hutan ini juga berperan besar dalam menjaga keseimbangan iklim, siklus hidrologi, dan kualitas udara di wilayah Sumatera.

Sebagai paru-paru bagi wilayah Sumatera dan bahkan dunia, keberadaan Gunung Leuser turut mendukung upaya global dalam mitigasi perubahan iklim. Pohon-pohon dan vegetasi di dalamnya menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan mengurangi dampak emisi gas rumah kaca. Fungsi ekologis ini sangat penting, terutama di tengah ancaman pemanasan global dan perubahan iklim yang terus meningkat. 

Namun, kekayaan yang dimiliki oleh kawasan ini juga mengundang tantangan serius, seperti deforestasi dan perambahan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, yang mengancam keberlangsungan ekosistemnya.

Baca juga: Pilkada Hijau: Menuju Tata Kelola Lingkungan yang Berkelanjutan

Maka dari itu, Gunung Leuser bukan hanya penting sebagai benteng keanekaragaman hayati, tetapi juga sebagai penyeimbang ekosistem yang mendukung kehidupan ribuan spesies dan komunitas lokal di sekitarnya.

Penjaga Sumber Air Bagi Sumatera

Baca juga: Mengenal Apa Itu Kota Global dan Pentingnya bagi Masa Depan Indonesia

Gunung Leuser berfungsi sebagai reservoir air alami untuk sebagian besar daerah Sumatera. Hutan hujan lebatnya menyerap air hujan yang kemudian disimpan dalam tanah dan akar-akar pohon, menciptakan cadangan air yang stabil. 

Proses ini membantu mengatur aliran sungai-sungai besar yang berasal dari kawasan Leuser, seperti Sungai Alas dan Sungai Tamiang, yang mengalir melintasi berbagai wilayah di Aceh dan Sumatera Utara.