Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Apakah Kenaikan UMR dan UMP Bisa Menjamin Kesejahteraan di Tengah Krisis Lapangan Kerja?

31 Oktober 2024   15:00 Diperbarui: 7 November 2024   16:49 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Buruh minta UMR naik 13 persen di depan kantor Gubernur Jawa Tengah. Senin (21/11/2022). (Foto: KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf)

"Kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) dan Upah Minimum Provinsi (UMP) seringkali menjadi topik hangat dalam perbincangan ekonomi dan ketenagakerjaan di Indonesia."

Hal ini tidak lepas dari harapan masyarakat dan pekerja bahwa peningkatan upah ini akan mampu memperbaiki kondisi ekonomi mereka. Di satu sisi, kenaikan upah minimum diharapkan dapat meningkatkan daya beli pekerja, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan mengurangi tingkat kemiskinan. 

Namun, di sisi lain, terdapat kekhawatiran bahwa kenaikan ini dapat memberatkan beban perusahaan, terutama di sektor-sektor yang masih rentan dan sedang berjuang untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi.

Di tengah pandemi COVID-19 dan krisis lapangan kerja yang berkepanjangan, banyak perusahaan terpaksa melakukan pemangkasan tenaga kerja atau bahkan tutup. Dalam situasi seperti ini, pertanyaan yang muncul adalah sejauh mana kenaikan UMR dan UMP dapat menjamin kesejahteraan pekerja? 

Apakah langkah ini mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kualitas hidup, atau justru sebaliknya, memperburuk keadaan dengan meningkatkan pengangguran?

UMR dan UMP: Pengertian dan Tujuan

UMR dan UMP adalah upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah untuk melindungi pekerja dari eksploitasi dan memastikan mereka mendapatkan imbalan yang adil atas kerja yang dilakukan. 

Penetapan upah minimum ini bertujuan untuk memberikan jaminan dasar bagi pekerja, terutama mereka yang berada di sektor informal dan rentan, agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dasar mereka. 

UMR ditetapkan oleh masing-masing daerah berdasarkan kondisi ekonomi, tingkat inflasi, dan kebutuhan hidup layak di wilayah tersebut, sedangkan UMP lebih bersifat provinsi dan mencakup wilayah yang lebih luas.

Dalam implementasinya, kenaikan UMR dan UMP biasanya dilakukan setiap tahun, namun proses penetapannya seringkali diwarnai dengan perdebatan antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun