Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Makan Tabungan atau Berhutang, Mana yang Lebih Untung dalam Jangka Panjang?

8 Oktober 2024   14:30 Diperbarui: 8 Oktober 2024   14:33 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iluatrasi uang tabungan atau hutang (sumber gambar: freepik)

"Ketika seseorang mencoba memutuskan apakah mereka harus menggunakan tabungan atau berhutang untuk membeli makanan, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan."

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan termasuk prioritas keuangan, kemampuan untuk membayar, dan kebutuhan makanan. Ini bisa menjadi keputusan sulit untuk dibuat, terutama ketika Anda sedang dalam situasi keuangan yang sulit. Sementara itu, ada juga beberapa strategi keuangan yang dapat membantu Anda mengelola kebutuhan makanan tanpa harus makan tabungan atau berhutang.

Makan Tabungan: Keuntungan dan Kerugian

Makan tabungan dapat menjadi solusi yang lebih efektif jika Anda telah bisa mengumpulkan jumlah dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Anda. Sebuah tabungan makanan dirancang sebagai alokasi dana khusus yang dipersiapkan khusus untuk memenuhi kebutuhan asupan nutrisi tanpa harus terbebani dengan utang dan bunga yang harus dibayar.

Dengan memilih untuk makan tabungan, Anda dapat menghemat uang Anda dalam jangka panjang dan mencegah diri Anda terjebak dalam lingkaran hutang. Dalam jangka panjang, tabungan makanan juga dapat membantu Anda membangun kebiasaan untuk mengalokasikan dana kebutuhan harian yang bisa ditabung dan diseimbangkan dengan keuangan Anda sehingga kebutuhan hidup lain seperti transportasi, listrik, pakaian, dan kesehatan belum terjaga dana Anda tetap tercukupi.

Meskipun Anda memilih untuk makan tabungan, perlu diingat bahwa kondisi keuangan berubah, jangan memaksa diri terus-menerus berusaha memenuhi kebutuhan dengan menggunakan tabungan makanan. Anda dapat berhemat dengan cara lain, seperti memilih jenis makan yang lebih murah tetapi tetap memberikan nilai gizi yang tetap cukup bagi tubuh Anda.

Ketika Anda memutuskan untuk memakai tabungan makanan atau berhutang untuk memenuhi kebutuhan makanan, hal terpenting adalah mempertimbangkan situasi keuangan pribadi Anda dengan hati-hati. Anda harus mampu membayar cicilan, tidak kehilangan uang yang seharusnya diperuntukkan untuk kebutuhan lainnya, dan memiliki dana darurat yang mencukupi untuk masa sulit.

Jika Anda memiliki kesulitan dalam mengatur keuangan untuk memenuhi kebutuhan makanan, Anda dapat mempertimbangkan alternatif lain seperti bergabung dengan program pemerintah untuk mendapatkan bantuan dalam memenuhi kebutuhan makanan. Jangan sungkan untuk mencari saran dan bantuan jika Anda membutuhkannya, terutama jika kebutuhan finansial Anda benar-benar tertekan dan membingungkan.

Namun, berhutang untuk membeli makanan juga dapat memberikan kerugian besar bahkan jika langsung terbayar. Cicilan dari berhutang sulit dilakukan jika Anda tidak memiliki sumber pendapatan yang memadai. Jika Anda tidak bisa membayar atas pinjaman tersebut, maka hal ini dapat membahayakan keuangan Anda dalam jangka panjang. Tidak hanya berdampak pada kondisi keuangan, tetapi juga akan mempengaruhi mental keuangan. Ada risiko besar bahwa Anda akan terjebak dalam hutang dan bunga yang akan semakin membengkak dari waktu ke waktu.

Satu-satunya cara untuk menghindari risiko hutang dalam pengeluaran harian seperti makanan adalah dengan memiliki pengelolaan keuangan yang baik, di mana ada rencana pengeluaran yang harus diikuti dan memiliki banyak tabungan cadangan yang dibuat khusus untuk kebutuhan mendesak. Selain itu, jika memang terdapat keperluan mendesak, maka Anda sebaiknya berbicara langsung dengan orang yang bisa membantu dalam mengatasi masalah keuangan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun