Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menjaga Kehormatan Istri: Jangan Jadikan Istri sebagai Mesin Cuci

18 Agustus 2024   05:00 Diperbarui: 18 Agustus 2024   10:18 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang istri sedang mencuci pakaian (sumber: kompas.com)

Terlebih lagi, mengekang potensi istri juga dapat menghambat potensi keluarga dan memberikan dampak buruk pada anak-anak yang bisa merasakan dan melihat kondisi keluarga yang tidak sehat tersebut. Jika anak-anak tumbuh dalam lingkungan keluarga yang kaku dan tidak hidup dalam dinamika yang sehat dan alami tentu akan berpengaruh pada karakter dan kepribadian mereka.

Dalam hal ini, sebagai suami, Anda harus memperhatikan kondisi mental dan fisik istri Anda dan memfasilitasi kebutuhan dan bakatnya. Istri memerlukan waktu untuk memperbaiki diri, seperti bergabung dengan klub bulutangkis atau melakukan sesuatu yang menantang yang membuatnya merasa terlibat dalam kegiatan keluarga.

Tidak hanya itu, apabila suami terus memperlakukan istri seperti mesin cuci rumah tangga, hal tersebut juga dapat menimbulkan perasaan tidak adil pada istri. Padahal, istri juga memiliki hak untuk mengembangkan dirinya, mengeluarkan potensinya, serta mengejar cita-cita dan impian pribadinya selain tugas rumah tangga.

Dalam pandangan Islam, suami memiliki kewajiban untuk menghormati dan memperlakukan istri dengan baik. Seorang istri juga merupakan seorang sahabat dan teman hidup, yang dapat dijadikan sandaran dan tumpuan bagi suami dalam mengarungi kehidupan. Oleh karena itu, seorang suami harus menjunjung tinggi status, derajat, dan martabat istri, sebagaimana hadis yang berbunyi, "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik dari kalian kepada keluarganya, dan aku sebaik-baiknya dari kalian kepada keluargaku" (HR. Tirmidzi).

Dalam sebuah hubungan pernikahan, pasangan suami istri harus saling menghargai keberadaan dan hak masing-masing. Hal ini sangat penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Seorang suami seharusnya memberikan kepercayaan dan dukungan terhadap keinginan serta cita-cita istri. Selain itu, suami juga harus memotivasi istri untuk berprestasi dan terus berkembang, serta membantu mewujudkan impian dan aspirasi istri.

Kesimpulannya, sebuah rumah tangga yang harmonis dan bahagia dibangun atas dasar saling menghargai, saling bekerja sama, saling mendukung, dan saling percaya. Suami seharusnya memahami dan menghargai peran istri dalam mengurus keluarga dan menjalankan tugas-tugas rumah tangga. Suami harus menyadari bahwa istri juga memiliki peran penting dalam membesarkan anak-anak, mendukung aktivitas suami, serta membantu dalam menciptakan lingkungan keluarga yang sehat dan harmonis.

Dalam menjalankan tugas rumah tangga, suami perlu bekerja sama dengan istri. Membantu istri dalam tugas rumah tangga seperti mencuci piring, membersihkan rumah, atau mengurus anak adalah cara yang baik untuk menunjukkan rasa hormat dan mengapresiasi peran istri dalam keluarga. Selain itu, suami juga harus mendengarkan pendapat dan kebutuhan istri, sehingga istri dapat merasa dihargai dan didukung dalam menjalankan tugasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun