Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menghapus Jurusan IPA dan IPS di SMA: Solusi atau Masalah?

19 Juli 2024   16:20 Diperbarui: 19 Juli 2024   16:22 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Jurusan Sains dan Ilmu Sosial di sekolah menengah atas (SMA) seringkali menjadi kunci bagi siswa-siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi. 

Namun, beberapa waktu belakangan telah ada perdebatan tentang apakah jurusan tersebut benar-benar memberikan kontribusi yang signifikan bagi pendidikan siswa di masa depan. Beberapa kelompok masyarakat dan kebijakan pendidikan bahkan telah mempertanyakan relevansi jurusan IPA dan IPS di SMA, dengan sebagian menyarankan untuk menghapus jurusan-jurusan tersebut sebagai solusi atas masalah di dunia pendidikan.

Menghapus jurusan IPA dan IPS bukanlah sebuah keputusan yang mudah

Keterampilan sains yang diajarkan melalui jurusan IPA membantu siswa memahami hukum-hukum alam dan membangun keterampilan analitis yang berguna untuk memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari. Selain itu, pelajaran di bidang matematika, fisika, dan kimia menuntut siswa agar didorong untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berinovasi pada slogan akhirnya. Oleh karena itu, jurusan IPA menjadi sangat penting untuk melahirkan siswa yang kreatif, inovatif dan mampu berpikir sistematis menghadapi persaingan global.

Pada sisi lain, jurusan IPS mempersiapkan siswa untuk memahami peran dan struktur sosial masyarakat serta bagaimana hubungan antara masyarakat dengan pemerintah, lembaga internasional, dan lingkungan. Di dalamnya termasuk juga bagaimana sikap menghargai keragaman, budaya dan toleransi penting ditanamkan kepada siswa sebagai bagian untuk membangun rasa sosial yang solidaritas. Dalam bidang ekonomi, siswa berpeluang memahami peran manajemen, pengambilan keputusan, bisnis dan ekonomi makro yang nantinya dapat meningkatkan kesiapan mereka untuk terjun di dunia kerja atau wirausaha.

Oleh karena itu, penghapusan jurusan IPA dan IPS di SMA dapat berakibat serius pada masa depan siswa, dan bahkan mungkin menghentikan kemajuan di bidang sains, teknologi, sosial, dan ekonomi. Sebagai gantinya, pendidikan harus terus memperluas pandangan mereka untuk mengembangkan kurikulum yang lebih menarik, menantang, dan aplikatif yang tetap memperhatikan perkembangan keilmuan dan kemajuan teknologi.

Pendidikan dalam bidang sains, teknologi, dan sosial merupakan bidang yang kian berkembang seiring berjalannya waktu, maka jika kita berpikir mundur untuk menyingkirkan jurusan IPA dan IPS, kita akan kehilangan peluang sangat besar untuk terus berkembang dalam hal kesuksesan dan perbaikan masa depan. Sebaiknya kita mencari jalan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kedua jurusan ini, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih personal, lebih menarik, dan nilai yang berkelanjutan kedepannya. Dengan demikian, baik siswa maupun negara akan melihat manfaat jangka panjang dari pendidikan di sekolah menengah atas.

Ada argumen yang merugikan jika menghapus jurusan IPA dan IPS di SMA

Memang tidak semua lulusan jurusan IPA dan IPS pada akhirnya memanfaatkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam karier mereka. Namun, tidak bisa diabaikan bahwa keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh dalam jurusan-jurusan tersebut dapat memperluas peluang untuk bekerja di banyak bidang yang berbeda, terutama dalam bidang yang menuntut pemahaman sains atau ilmu sosial yang kuat.

Keterampilan sains dan teknologi dari jurusan IPA, misalnya, dapat berguna dalam industri-teknologi, ilmu kebumian, lingkungan, dan energi. Sementara itu, keterampilan sosial yang diperoleh dari jurusan IPS memungkinkan siswa untuk bekerja di organisasi non-pemerintah (NGO), kebijakan pemerintah, media masa, serta perusahaan internasional yang mematok nilai sosial dalam bisnis mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun