Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Hemat Energi dan Ramah Lingkungan: Memasak dengan Biogas dari Kotoran Sapi

24 Juni 2024   19:13 Diperbarui: 24 Juni 2024   19:27 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi biogas (sumber: freepik)

Kemudian, memasak dengan biogas dari kotoran sapi juga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan energi fosil. Biogas memiliki emisi karbon dioksida yang rendah dan juga memiliki emisi sulfur yang sangat minimal. Dengan menggunakan biogas, kita bisa mengurangi emisi karbon dioksida yang menimbulkan polusi udara dan mengubah iklim.

Penggunaan biogas juga dapat secara langsung memberikan manfaat ekonomi bagi peternak. Sumber daya organik yang awalnya dianggap sebagai limbah, kini bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi dan meningkatkan produktivitas peternakan sehingga meningkatkan kesejahteraan peternak dan masyarakatnya.

Sementara itu, bagi masyarakat yang menggunakan biogas untuk memasak, hal ini akan memberikan manfaat secara ekonomi, karena biogas lebih murah daripada menggunakan kayu bakar atau bahan bakar lainnya yang harganya cenderung melonjak. Selain itu, hal ini juga lebih praktis dan tidak memerlukan biaya pembelian bahan bakar secara berkala.

Dalam jangka panjang, penggunaan biogas sebagai sumber energi alternatif sangat berpotensi untuk mengurangi penggunaan energi fosil yang tidak hemat dan membahayakan lingkungan serta mengurangi tingkat kemiskinan di lingkungan sekitar. Oleh karena itu, kita perlu untuk mulai beralih dan mempertimbangkan penggunaan biogas dari kotoran sapi sebagai alternatif bahan bakar yang hemat energi dan ramah lingkungan.

Manfaat Ekonomi di lingkungan lokal

Penggunaan biogas dari kotoran sapi tidak hanya memberikan keuntungan lingkungan dengan mengurangi emisi karbon dioksida dan sulfur, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Para peternak sebenarnya memiliki bahan baku yang melimpah untuk memproduksi biogas, kotoran sapi, yang sebelumnya dianggap sebagai limbah dari peternakan. Dengan adanya pengolahan kotoran ini menjadi biogas, maka akan meningkatkan kesejahteraan peternak dan lingkungan sekitar.

Peternak akan memperoleh keuntungan dari sisi ekonomi dengan mempunyai sumber tambahan penghasilan dari hasil penjualan biogas. Selain itu, biogas dari kotoran sapi juga bisa menjadi sumber energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan bagi masyarakat sekitar. Masyarakat bisa dengan mudah memperoleh akses terhadap biogas atau bahkan memproduksinya sendiri, dan hal ini tentunya dapat menghemat biaya belanja mereka.

Dalam hal penghematan biaya, biogas ini menjadi sangat penting, terutama bagi keluarga kurang mampu di daerah-daerah pedesaan. Dengan menggunakan biogas dari kotoran sapi, maka keluarga-keluarga ini bisa melakukan penghematan biaya, karena harga biogas jauh lebih murah dibandingkan penggunaan kayu bakar atau bahan bakar LPG.

Penggunaan biogas juga bisa membantu memiliki dampak sosial yang positif di lingkungan lokal. Langkah ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kualitas lingkungan dan membantu mengentaskan kemiskinan di lingkungan sekitar.

Penggunaan Biogas dari Kotoran Sapi Memiliki Beberapa Tantangan

Penggunaan biogas dari kotoran sapi juga memiliki beberapa tantangan, yaitu perlu pemeliharaan dan penjagaan yang baik agar produksi biogas dapat berhasil. 

  • Pengelolaan kotoran dapat menjadi masalah bagi akibat adanya kebutuhan ruang yang luas untuk mengumpulkannya. Jika tidak dilakukan secara benar, biogas yang dihasilkan tidak akan maksimal. Diperlukan konsistensi dan ketelitian dalam menggunakan dan memelihara sistem pembuatan dan penyimpanan biogas agar menghasilkan biogas yang berkualitas.
  • Untuk membangun sistem produksi biogas diperlukan modal awal yang tidak kecil. Biaya ini dapat menjadi tantangan bagi peternak dengan biaya yang sifatnya jangka panjang namun bisa jadi terlalu besar bagi peternak dengan modal terbatas. Namun, perlu dipahami bahwa biaya produksi biogas ini bisa menjadi investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang.
  • Masih kurangnya pemahaman masyarakat mengenai manfaat biogas dan bagaimana melakukan pengolahan kotoran sapi menjadi biogas. Dibutuhkan sosialisasi dan edukasi dari pihak yang terkait untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat penggunaan biogas sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan dan murah.
  • Ada masalah terkait dengan peraturan dan kebijakan dari pemerintah seputar produksi dan penggunaan biogas di Indonesia. Kebijakan yang mendukung sesuai dengan potensi tanah dan sumber daya manusia Indonesia dapat memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan produksi biogas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun