Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti Kebahagiaan yang Hilang

21 Mei 2024   17:39 Diperbarui: 21 Mei 2024   17:45 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels.com/ andre-furtado-43594-1263986

Berjalan sendiri di malam yang sepi,
Meratap pilu tanpa henti dan cepi.
Mencari kebahagiaan yang dahulu tercipta, Namun kini entah kemana ia merayap pergi.

Waktu telah banyak berlalu, Sayangnya kebahagiaan tak kunjung kembali. Hingga kini, kukira masih ada harapan, Namun sepertinya cinta ini tetap terpendam sendiri.

Setiap malam ku menemaninya,
Berbicara dengan bayangan kebahagiaan yang hilang. Aku terdiam, menunggu tiba saatnya, Ketika kebahagiaan itu akhirnya terbuka dan hadir untukku.

Mencoba untuk kuat menghadapi hari hari pilu, Menghilangkan rasa sepi, kesepian yang dirasakan. Terus menunggu kebahagiaan yang dahulu tercipta, Dalam harapan, suatu saat ia kan kembali dan hadir bersama.

Mungkin tak seketika, dan mungkin belum saatnya, Namun aku tetap akan menanti setiap harinya. Karena yakinlah, kebahagiaan itu pasti akan kembali, Dan semua rasa sepi serta kesepian akan terbuang jauh.

Aku percaya, cinta itu takkan hilang,
Mungkin hanya terpendam sejenak, tapi tetap ada. Dalam ingatan, senyuman hangat ini masih kuingat, Naluri ini tak pernah salah, hatiku sangat yakin.

Mencoba tegar meski pilu yang saat ini kurasakan, Menghadapi kesepian yang seakan nyata di depan mata. Karena aku tak ingin menyerah, Tak ingin melupakan kebahagiaan yang kini hilang.

Saat ini mungkin ku mengeluh, Tetapi kutahu di suatu tempat, kebahagiaan itu menunggu. Aku tak akan menyerah, tak akan mundur lagi, Karena aku yakin, kebahagiaan itu masih ada dan akan kembali.

Sampai tiba saatnya, aku akan menunggu,
Dalam kesabaran dan keyakinan yang kuat. Karena cinta yang kusimpan masih menggelora kuat, Menanti kebahagiaan yang kini terpendam.

Maka aku akan menjalani setiap hari dengan ikhlas, Menghadapi semua cobaan dan maunya kehidupan. Karena pada akhirnya, kebahagiaan itu kan kembali,
Dan aku akan merasa penuh kesyukuran kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun