Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Gelap

14 Mei 2024   00:15 Diperbarui: 14 Mei 2024   00:34 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pexels.com/ eberhardgross-1421903

Malam gelap, tak bercahaya Satu-satunya cahaya hanya bintang-bintang di atas sana Menghiasi langit gelap yang kelam Di tengah keheningan, hanya bisikan angin yang terdengar mendesis

Semakin lama memandang langit yang sunyi Semakin dalam pikiran menjadi terbawa Duduk sendiri di bawah cakrawala Hanya sebuah keheningan yang melingkupi

Terpaku hanya pada pikiran Hanyut dalam kenangan lama Yang kembali hadir di malam gelap ini Tengah memenuhi lamunan dalam hati

Baca juga: Hujan di Malam Hari

Malam gelap, betapa sunyi dan sendiri Namun dalam keheningan ini ada rindu yang terpendam Ada benang asmara yang kembali terjalin Di dalam hati yang hampa seperti gelap yang kelam

Itulah malam gelap, malam yang sunyi Namun dalam kehampaan terdapat cinta yang terpendam Ketulusan yang murni dalam kegelapan tersembunyi Menyinari hati yang sedang berbunga-bunga di dalam sepi.

Di malam gelap yang kelam ini Aku teringat kenangan yang tak pernah hilang Sebuah cerita yang selalu terukir dalam hati Tentang cinta yang terlalu dalam, takkan pernah terlupakan

Baca juga: Melodi Angin Malam

Di dalam kegelapan malam ini aku merenungi Tentang arti hadirnya cinta dalam hati manusia Senyuman yang dimuali dari jarak yang begitu jauh Tetap terasa hangat, meski dalam malam yang dingin

Dan ketika mataku tak lagi terbuka Aku melihat bayanganmu hadir di sampingku Seakan kau selalu memberi kekuatan Untuk meraih semua yang kau impikan

Akhirnya malam berganti menantikan pagi Sinar mentari kan menggantikan kegelapan malam Namun dalam hatiku tetap terukir Kisah cinta yang takkan pernah pudar dan hilang.

Di balik malam yang kelam dan sunyi Ada cinta yang terus bersemi Meski pada heningnya suasana Namun tetap merajut seribu arti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun