Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perjalanan yang Tak Terlupakan

11 Mei 2024   11:38 Diperbarui: 11 Mei 2024   11:43 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels.com/ jonathanborba-4750898

Santai, bersantai hingga ke ujung ketapang, Menunggu sunset mengantarkan hati tetap bahagia, Derai tawa, cerita tentang kehidupan, Teruang bersama dalam kreativitas teman.

Berkaca, teruslah berkaca, Tak ada yang berubah selain hidup pasti berubah, Namu yang tak berubah adalah hati, Hati yang selalu diwarnai oleh kebaikan.

Perjalanan yang tak terlupakan, Bagaikan riuh rendah nyanyian kehidupan, Kuyakin akan terus beresonansi, Mengajak kita hidup dengan kesederhanaan.

Melalui bukit dan lembah yang berliku, Menjelang senja kami tiba di perbukitan, Kumpul dengan penduduk setempat, Mereka menyambut kami dengan hangat.

Malam itu sempurna, langit cerah, Dalam gemerlap bintang yang bersinar, Lagu rakyat bergema dari kejauhan, Sebuah perjalanan yang tak terlupakan.

Takdir telah mengatur setiap langkah, Namun akan selalu ada tempat yang baru, Yang bisa kami jelajahi bersama, Dalam perjalanan yang tak terlupakan.

Kami pun berpisah, namun penuh kenangan, Yang tak akan pernah terlupakan, Kamipun berjanji, bahwa di suatu waktu, Akan kembali berkumpul dalam kebersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun