Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesona Pagi yang Menyejukkan

7 Mei 2024   10:05 Diperbarui: 7 Mei 2024   10:18 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : pexels.com/ pixabay-51947

Di ufuk timur, sinar semerbak Mengalir perlahan datang menyapa Angin sepoi meniup perlahan Menerbangkan rasa suka dan damai di kala pagi datang

Matahari pagi dengan pancaran cahayanya Menyongsong hari yang penuh harapan Pesona pagi yang indah dan menyejukkan Menyapa seluruh alam dan isinya

Kicau burung pun bersahut-sahutan Menciptakan suasana yang indah dan tenang Oh betapa damainya sejuknya pagi ini Seperti menusuk ke alam bawah sadar hati

Melihatmu melalui jendela kamarku Sungguh sempurna pagi yang kau suguhkan Menyapa langit biru dan bumi hijau Serta rasa syukur dari hatiku yang kian bertambah

Ah, pesona pagi yang menyejukkan Semoga ia terus genggam erat hati ini Dan kita selalu merindukannya Hingga waktu berhenti mengalir dan tiada lagi.

Pesona pagi yang menyejukkan Membuat harmoni hidup terasa lebih terjaga Menarik napas dalam-dalam, menghirup udara segar Melihat awan putih yang terhampar luas

Pagi telah memperlihatkan kekuatannya Untuk membangkitkan semangat dalam diri kita Dan memberikan kesempatan untuk memulai lagi Melangkah maju dengan hari yang penuh harapan

Baca juga: Sepi Pagi

Seiring perjalanan waktu yang tak terhentikan Pesona pagi masih tetap menyejukkan Menjadi saksi akan perjalanan hidup Dan seakan menjadi obat penawar yang membantu

Saat gelap malam datang dengan sepi Pagi datang membawa sinar cahaya yang baru Menghapus lara dan segala penat yang dihati Membuat hidup menjadi lebih bahagia dan tenang

Ah, pesona pagi yang menyejukkan Kau adalah sumber kekuatan yang luar biasa Mengisi kehidupan kita dengan semangat yang bercahaya Terima kasih, pagi. Kau selalu berharga bagiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun