Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekuntum Bunga di Tepi Jalan

5 Mei 2024   13:40 Diperbarui: 5 Mei 2024   13:41 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pexels.com/ maevad-1051062

Sekuntum bunga di tepi jalan, Indah mempesona hati yang lelah, Warna-warninya begitu merdu, Seakan menyebarkan kedamaian di sekelilingnya.

Mungkin tak seindah bunga di taman, Namun kehadirannya sangat berarti, Menyemarakkan sisi-sisi jalanan, Seakan memberikan senyum penuh arti.

Sekuntum bunga di tepi jalan, Tak pernah lelah menghiasi lalu lintas, Walau tak diakui oleh banyak insan, Namun tetap tegar tumbuh di sana.

Begitu juga manusia, Walau tak selalu diacungi jempol, Namun tetap berdiri tegak, Menyemarakkan hidup di atas tanah yang tak selalu indah.

Walaupun seringkali terabaikan, Namun sejatinya kita takkan merasa sendiri, Seperti kehadiran sekuntum bunga di tepi jalan, Mereka selalu ada di tengah-tengah kehidupan yang penuh warni.

Mari kita belajar dari sekuntum bunga di tepi jalan, Tetap tumbuh dan berkembang tanpa peduli terhadap pandangan, Karena keberadaan kita tak perlu selalu mendapatkan pengakuan, Yang terpenting adalah tetap memberikan manfaat di dalam keberadaan.

Sekuntum bunga di tepi jalan, Ucapkan terima kasih untukmu, Kamu telah mengajarkan makna keberanian, Tetap tumbuh walaupun tak selalu dihargai.

Baca juga: Sepi Pagi

Rasa syukur kita pun tercurah, Melihat keindahan yang telah kau curahkan, Warna-warni yang begitu mempesona, Menyejukkan hati dan menebarkan kedamaian.

Ini bukan hanya tentang bunga di tepi jalan, Tetapi juga tentang makna yang terkandung di dalamnya, Keberanian untuk berkembang dan tetap bertahan, Meskipun segala sesuatu terkadang sulit dan berliku.

Sekuntum bunga di tepi jalan, Kamu memang tidak banyak dihargai, Namun, kau selalu menjadi inspirasi, Menunjukkan keberanian dan ketulusan hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun