Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembali ke Alam

17 April 2024   15:33 Diperbarui: 17 April 2024   15:39 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali ke alam, kembali pada fitrah

Di mana dunia masih utuh dan alami

Segalanya terjaga, tidak tercemar

Udara masih segar dan mempesona hati

Kembali ke alam, menemukan kedamaian

Merasakan ketenangan yang sejati

Hilang sudah hiruk-pikuk kehidupan

Yang hanya memperumit kehidupan hati

Kembali ke alam, merasakan kebesaran

Saat langit biru dan gemerlap bintang

Saat alam menyapa dalam kerinduan

Mengajak kita berserah diri tanpa tanding

Kembali ke alam, mengikuti irama

Aliran sungai yang menyejukkan kalbu

Mendaki gunung, menyusuri hutan raya

Semuanya begitu dalam arti dan makna

Kembali ke alam, membawa kesadaran

Bahwa alam bukanlah milik kita semata

Namun amanah yang harus dijaga sepanjang masa

Agar anak cucu turut merasakan keelokan ini nanti

Kembali ke alam, maka kita berbicara tanpa kata

Berjalan dalam hadirat-Nya tanpa suara

Mendengarkan yang selama ini luput dari pesona

Semoga kita selalu merindukannya, kembali ke alam.

Kembali ke alam, di sanalah semuanya bersatu

Bumi, langit, dan manusia menjadi satu kebersamaan

Menapaki jejak masa lampau hingga merasakan saat keajaiban

Tersebutlah, saat kita kembali ke alam yang abadi tanpa akhir

Kembali ke alam, kita belajar dari setiap tulang rusuknya

Betapa rindu alam menjalin damai dalam jantung yang sepi

Betapa resah manusia yang merubahnya, dari nilai-nilai kokohnya

Namun tetap teguh alam berdiri, memberi rasa aman pada jiwa yang rapuhnya

Kembali ke alam, kau rasakan keindahannya

Bilik-bilik rindu membawa keinginan untuk selamanya

Duduk tenang bersama ciptaan-Nya

Mencari arti hidup, bernafas pada satu hari yang tiada duanya

Kembali ke alam, kau temukan harmoni itu sendiri

Kembali kepada keaslian dan berkaca dari alam ini

Hidup maknanya bertahta, bertambah dalam kebersamaan alam ini

Salam ke alam yang ramah, dalam ciptaan-Nya sepanjang masa ini.

Kembali ke alam, kita teringat akan kerinduan

Akan masa-masa ketika kita percaya

Hati-hati terbuka pada keajaiban yang ada di depan mata

Rasa syukur mengalir tulus untuk yang telah diberika-Nya

Kembali ke alam, kita membiarkan diri kami terasa nyaman

Di bawah serinya daun-daun yang perlahan seperti gelegar mimpi

Di sungai yang berombak, merasakan sentuhan embun di kulit

Sambil menghirup udara segar dan merasa bebas merindukan tak terhingga

Kembali ke alam, sungguh indah untuk disaksikan

Betapa segalanya terikat menjadi satu kesatuan penuh makna

Dalam setiap serta kenaikan dan pergantian warna mentari pada senja hari

Atau dalam keanggunan cahaya rembulan pada malam lembayungnya

Kembali ke alam, kau menyadari segalanya lebih dalam dari itu

Lebih dari sekadar rasa nyaman dan keindahan

Kau dibawa dalam suatu proses pengenalan diri yang lebih dalam lagi

Membuat kau merasakan bagaimana alam mampu membawa kedamaian untuk keabadian

Kembali ke alam, kau merasa ditegur suara hatimu

Yang selama ini terdiam dalam kesibukan dunia menjalani

Kerinduhan dan rasa rindu yang harus dituruti untuk membawa dalam ketentraman hidup diri

Dalam keberagamanmu di alam ini, taburkanlah setitik kebaikan untuk kebaikan yang lainnya

Kembali ke alam, belajar mengerti kepentingan alam adalah urusan kita bersama

Bersyukur mempunyai kesadaran tersebut

Untuk menjaga dan memelihara segala kekayaannya

Kembalilah pada alam, nikmati hidup seutuhnya dan rasakan dunia seutuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun