Mohon tunggu...
Muhammad Dafi Hilmi
Muhammad Dafi Hilmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Baca/nyantai/filsaf

Selanjutnya

Tutup

New World

Penggunaan AI Bagi Generasi Bangsa : Menjadi Kritis atau Miris?

6 Januari 2025   08:14 Diperbarui: 6 Januari 2025   08:14 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New World. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Hey teman-teman! Pernah nggak sih kita merenung tentang bagaimana penggunaan AI memengaruhi generasi muda kita? Di era digital ini, AI telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Mulai dari menjadi asisten virtual yang membantu menyelesaikan tugas sekolah hingga menjadi alat bantu sosial yang memudahkan kita berkomunikasi. Namun, apakah semua ini memberikan dampak positif? Atau justru membuat kita miris melihatnya?

Salah satu dampak yang paling nyata pada mereka adalah ketergantungannya pada teknologi. Generasi muda jadi semakin bergantung pada AI untuk menyelesaikan berbagai tugas tugas mereka, baik itu tugas akademis maupun menyangkut personal mereka. Memang, AI memberikan kemudahan pada kita, tetapi di sisi lain, ini juga mengurangi keterampilan keterampilan untuk membuat Keputusan mereka. Sebagai contoh, ketika AI dapat memberikan jawaban instan untuk tugas sekolah, mereka menjadi kurang terbiasa mencari solusi sendiri. Ini tentu saja sangat mengkhawatirkan, karena keterampilan membuat suatu keputusan dan kemampuan untuk memecahkan suatu masalah adalah hal yang sangat penting dan sangat diperlukan dalam kehidupan.

Selain itu, penggunaan AI juga berdampak pada kemampuan berpikir kritis mereka. Ketika tugas-tugas sekolah mereka diselesaikan dengan bantuan AI, kemampuan kritis dan berpikir pelajar cenderung menurun. Data dari berbagai lembaga pendidikan menunjukkan adanya penurunan kemampuan berpikir analitis di kalangan pelajar yang sering menggunakan AI untuk tugas-tugas mereka. Ini tentu saja menjadi alarm pengingat bagi kita semua, karena kemampuan berpikir kritis sangat penting dalam dunia yang terus berubah dan sangat dinamis ini.

Dan yang tak kalah penting adalah dampak sosial dari penggunaan AI. Banyak generasi muda yang lebih memilih berkomunikasi melalui AI atau platform digital, yang pada akhirnya mengurangi interaksi sosial langsung. Studi menunjukkan adanya korelasi antara penggunaan teknologi digital yang berlebihan dengan meningkatnya kasus isolasi sosial dan kecemasan di kalangan remaja. Mereka menjadi lebih tertutup dan kurang mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar secara langsung.

Jadi, teman-teman, marilah kita bijak dalam menggunakan teknologi AI. Teknologi ini memang memudahkan banyak hal, tetapi kita harus tetap kritis dan sadar akan dampaknya. Mari kita gunakan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti keterampilan dan kemampuan yang penting dalam kehidupan bahkan hingga mengendalikan kita. Terus semangat untuk masa depan yang lebih baik dan tetap bijak dalam menggunakan teknologi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun