Mohon tunggu...
Muhammad Daffa Tristan
Muhammad Daffa Tristan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga Program Studi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Baik dan Buruknya Penggunaan Sistem Big Data dalam Dunia Kedokteran

21 Agustus 2023   21:53 Diperbarui: 21 Agustus 2023   22:30 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Teknologi adalah sarana yang digunakan untuk bisa membantu manusia. Di abad 21 ini, teknologi sudah digunakan oleh sebagian besar umat manusia untuk membantu dan mempermudah pekerjaan manusia yang sebelumnya sulit untuk dilakukan secara manual. Teknologi dapat disesuaikan serta digunakan dalam berbagai macam aspek. Salah satunya adalah untuk membantu dalam dunia kesehatan dan kedokteran.

Teknologi yang digunakan dalam dunia kedokteran dan kesehatan tidak terlepas dari kegiatan pencatatan dan perekaman data pasien. Dari zaman dahulu, dunia kedokteran sudah melakukan pencatatan dan perekaman data medis pasien, namun tentunya dengan alat dan teknologi yang terbatas. Mengutip dari buku "Sejarah Perkembangan Rekam Medis" oleh Dr. Rano Indradi, M.Kes., telah ditemukan bentuk pencatatan rekam medis pasien yang dilukis sekitar tahun 25000 sebelum masehi pada sebuah gua di Spanyol. Adapun lukisan yang ada pada gua tersebut menjelaskan tentang pasien amputasi jari dan trepanasi.

Pada zaman modern ini, pencatatan dan perekaman data medis sudah berkembang pesat dengan adanya bantuan dari dunia teknologi. Pencatatan dan perekaman data pasien saat ini menggunakan sistem big data, dimana data satu dengan data lainnya sudah tersinkronisasi. Dengan begitu, data pasien akan saling terhubung satu sama lain, yang dapat memudahkan tim medis untuk melakukan pengobatan pada penyakit pasien.

Selain itu, data pasien yang tersinkronisasi juga bisa digunakan oleh tenaga kesehatan untuk melakukan penelitian lebih lanjut apabila ditemukan kasus penyakit yang baru atau tidak umum. Tenaga kesehatan dapat melakukan identifikasi penyakit baru tersebut berdasarkan penyakit-penyakit yang sebelumnya sudah ada, dengan mencocokan data pasien penyakit baru dengan data-data pasien sebelumnya dengan kondisi yang menyerupai.

Namun, penggunaan big data dalam dunia kedokteran juga dapat memberikan dampak buruk bagi dunia kedokteran itu sendiri. Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini tidak banyak orang yang memiliki keahlian dalam dunia big data. Oleh karena itu, untuk bisa memanfaatkan sistem big data dalam dunia kedokteran dengan baik, dibutuhkan ahli-ahli teknis big data kompeten dengan upah yang besar untuk bisa mengelolanya. Secara tidak langsung, hal ini menyebabkan adanya pengurangan anggaran untuk kebutuhan penelitian dan penanganan medis oleh rumah sakit. Biaya yang seharusnya bisa digunakan untuk mempercepat serta meningkatkan efisiensi dalam penelitian penyakit, justru malah digunakan untuk membayar ahli-ahli big data tersebut. Hal ini tentunya dapat berdampak pada kualitas pelayanan rumah sakit itu sendiri dalam melayani pasiennya.

Selain itu, big data juga dikenal sulit untuk dikelola. Pada zaman modern ini, sering kali ditemukan masalah keamanan siber yang berhubungan dengan pencurian data dalam jumlah besar dari institusi atau lembaga tertentu. Hal ini tentunya mengancam data-data rekam medis pasien rumah sakit yang disetorkan dalam big data. Apabila terjadi sebuah kebocoran dalam sistem data rekam medis pasien tersebut, maka data rekam medis pasien bisa dicuri dan digunakan untuk hal-hal yang tidak baik oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Selanjutnya, pihak rumah sakit juga mendapatkan dampak buruk apabila terjadi kebocoran data pasien. Rumah sakit menjadi sulit untuk mengakses data pasiennya, yang secara tidak langsung berdampak pada melambatnya penelitian dalam dunia medis, serta lambatnya pelayanan pasien oleh rumah sakit.

Penggunaan teknologi dalam dunia kedokteran tentunya memiliki dampak negatif dan positifnya masing-masing. Penggunaan big data dalam pelayanan rumah sakit dapat membantu dunia medis, namun juga dapat memperburuk dunia medis itu sendiri. Teknologi memang tidak bisa dikategorikan sebagai alat penunjang yang baik atau buruk. Justru manusialah yang harus bertanggung jawab atas teknologi tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun