Dosen Pengampu: Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H
Penulis: Muhammad Choirul Anam Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi, Program Studi Sastra Inggris
Toleransi memiliki arti sikap saling menghargai antarkelompok atau antarindividu. Toleransi bukan berarti setuju terhadap pendapat atau opini orang lain, tapi termasuk upaya berkompromi terhadap pendapat orang lain dengan cara yang tepat. Kompromi dalam toleransi bukanlah hal yang buruk, sebaliknya sikap ini dapat meminimalkan ketegangan masyarakat apabila ada perbedaan pendapat.
Saharusnya nilai-nilai Pancasila dijadikan sumbu dalam kehidupan bertoleransi. Pertama, toleransi beragama. Seperti bunyi sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa" di Indonesia sendiri masyarakatnya bukan hanya memeluk agama Islam saja. Meskipun di Indonesia agama Islam masih menjadi mayoritas, tapi ada juga masyarakat yang beragama Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan ada juga yang lain. Perbedaan ini bukanlah halangan untuk menjadi kesatuan. Sebaliknya, Pancasila merangkul semua agama dalam arti "Bhinneka Tunggal Ika".
Kedua, toleransi kemanusiaan. Dengan beragamnya suku, ras, ataupun budaya di Indonesia. Toleransi kemanusiaan juga hal yang penting, karena itu semua termuat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya yaitu bagaimana menghargai seseorang dengan warna kulit yang berbeda. Diluar negeri saja Masih sering terjadi rasisme hanya karena perbedaan warna kulit. Padahal itu hanyalah hal sepele. Perbedaan seharusnya adalah hal yang indah. Karena perbedaan warna kulit mempunyai pesonanya sendiri. Yang menjadi ciri khas dari setiap pribadi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI