Mohon tunggu...
Chaeroel Ansar
Chaeroel Ansar Mohon Tunggu... -

Belajar untuk Negeri!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Indonesia, Negeri Tercantik!

4 Juli 2014   12:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:32 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah... Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Setelah subuh tadi mendengarkan QULTUM di mesjid, menarik bagi penulis untuk menceritakan kembali kepada para sahabat kompasiana, teringat kata kunci tersebut adalah MEMILIKI HARTA SESUAI DENGAN KEPERLUAN itulah yang telah diajarkan Rosululloh SAW untuk menciptakan pribadi yang bertauhid khususnya dan masyarakat yang berketuhanan umumnya. Berhubungan dengan bangsa Indonesia yang sedang mengalami krisis pengertian (ajaran) diatas, tidak banyak di antara kita yang telah dan ingin melaksanakan apa yang diajarkan Rosululloh, terbukti bahwa di Indonesia tersimpan dengan rapi para pengkhianat bangsa kata Konveksi Pakaian Kampoeng Merdeka, yaitu Koruptor. Begitu banyak yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh lembaga anti korupsi di Indonesia (Komisi Pemberantasan Korupsi), seperti kata ketua KPK bapak Abraham Samad ketika membawakan Kuliah Umum di kampus bahwa setelah diteliti mereka yang melakukan tindak pidana korupsi adalah manusia yang tamak atau serakah.

Serakah telah digariskan dalam Islam dan penulis yakin semua agama menjelaskan hal tersebut sebagai perilaku yang dilarang dan terlarang, perilaku tercela. Namun, mengapa tetap dilakukan? Penulis berpandangan bahwa bangsa Indonesia sedang mengalami krisis implementasi dari dasar negara kita yaitu Pancasila yang telah disempurnakan dengan lima pasal didalamnya, khususnya Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pengetahuan penulis mengenai dasar/latar belakang terjadinya (dilakukan) perilaku tercela, awalnya karena ketidakpercayaan kepada Sang Pencipta kemudian keinginan untuk menjadi Penguasa. Tak heran, ketika berbicara mengenai pemimpin di Indonesia mereka juga merupakan penguasa dan pengusaha. Sesungguhnya sosok Umar ibn Khattab dalam Islam telah memberikan suatu keteladanan kepemimpinan bahwa seorang pemimpin diharamkan baginya untuk makan sebelum seluruh rakyatnya makan terlebih dahulu, bagitu pula dengan berpakaian beliau hanya memiliki dua lembar pakaian yang hanya untuk digunakan di musim dingin dan musim panas.

Akhir dari tulisan ini penulis tetap menyakini bahwa Indonesia merupakan negara dan bangsa yang besar, yang akan menjadi contoh seluruh negara di dunia seperti dikatakan oleh the founding father, Bung Karno bahwa Indonesia adalah satoe tanah air yang tercantik di doenia. Dan jika Pancasila diimplementasikan sebagai dasar berbangsa dan bernegara kemudian agama sebagai landasan berkehidupan, maka tercipta pesan QULTUM subuh tadi MEMILIKI HARTA SESUAI DENGAN KEPERLUAN.

Terima Kasih

Salam Kompasiana, Salam Perjuangan!!!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun