Menurut KBBI, Perilaku Terorisme adalah sebuah perilaku yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan (terutama tujuan politik); praktik tindakan teror. Semenjak terjadinya Peristiwa 911, tindakan terorisme mendapat sorotan yang besar khususnya dari media internasional namun salah satu hal yang menarik dari serangkaian tindakan terorisme yang terjadi di beberapa dekade terakhir ini adalah keterikatan tindakan terorisme tersebut dengan satu subjek, yaitu dengan Agama Islam khususnya pada radikalisme yang terjadi di Timur Tengah
Semenjak Perang Dunia 1 dan berakhirnya kekuasaan Ottoman, Wilayah Timur Tengah selalu didominasi oleh segala bentuk konflik dari bentuk internal hingga eksternal, hal ini kemudian secara langsung mengakibatkan terjadinya radikalisasi hingga akhirnya menjadi perilaku Terorisme yang mulai merambat ke berbagai tempat di muka bumi, dan bahkan jenis perilaku Terorisme juga yang awalnya hanya memiliki ciri khas taktik "Shock Value" yang melancarkan serangan kecil namun memiliki daya "kejut" yang signifikan menjelma menjadi "Formidable Fighting Force" yang bisa setara dengan sebuah negara berdaulat seperti yang terjadi di Negara Iraq dan Syria, salah satunya.
Karena ancaman inilah yang menyebabkan terjadinya krisis pengungsi di beberapa negara barat seperti Jerman,Inggris,Prancis dll, dengan alur pengungsi yang berlebihan maka terjadilah sebuah "Clash of Civilization" terhadap orang Eropa dengan orang Non-Eropa (Afrika dan Timur Tengah) yang masing-masing memiliki kebudayaan dan cara hidup yang berbeda hal itu kemudian diperparah oleh Tragedi Tahun Baru 2015-2016 dimana terjadinya perilaku kekerasan seksual massal di beberapa kota di Jerman selama malam tahun baru dan diperkirakan pelaku dari tragedy tersebut kebanyakan adalah pengungsi dari Afrika Utara dan Timur Tengah.
Terjadinya tragedi ini dan ditambah dengan beberapa serangan Terorisme di beberapa wilayah di Eropa(Salah satunya di Paris dan Brussel) secara langsung menyebabkan terjadinya perubahan atmosfir sosial politik di masyarakat barat dimana ditandai oleh meningkatnya gerakan "Alt-Right" di beberapa negara Eropa seperti di Jerman,Prancis dan Inggris alasannya pun kebanyakan tidak jauh dari kekecewaan dan rasa terkhianati oleh para pengungsi yang awalnya diterima karena alasan empathy sesame manusia
Lebih buruknya lagi bahwa terdapat satu identitas yang dimiliki oleh mayoritas para pengungsi ini adalah agama yang mereka anut adalah Islam, perlu diingat bahwa Benua Eropa itu sendiri memiliki hubungan yang bisa dikatakan kurang harmonis dengan Islam secara umum khususnya diakibatkan sejak abad pertengahan dulu, sehingga tidak mengherankan apabila dengan adanya kaum pengungsi yang membanjiri benua eropa ditambah dengan serangan teroris radikal maka muncul sebuah "image" kalau Bangsa Eropa kini sedang terancam oleh invasi bangsa barbar yaitu adalah Islam dan rasa takut akan sesuatu yang berbau asing (Xenophobia)
Akan tetapi layaknya sebuah dinamika kehidupan suatu masyarakat yang bersifat kompleks dan cenderung berubah seiring berjalannya waktu, untuk menjelaskan dinamika masyarakat eropa (dan barat secara umum) juga bukanlah sebuah pengecualian, perlu diingat bahwa segala bentuk atau potret perilaku baik kelompok dari individu diatas berasal dari media mainstream seperti youtube,facebook,twitter dsb sehingga tidak menutup kemungkinan apabila terjadi suatu hal yang meleset dari jangkauan media
Dengan adanya "impact" negatif dari media mainstream pada hal-hal yang berbau Islam dapat memancing rasa penasaran yang signifikan bagi mereka yang mungkin sekedar ingin tahu dan disinilah Islam dapat mengubah imagenya secara perlahan namun pasti seperti:
- Seperti yang dilansir oleh The Telegraph(2018) Muhammad merupakan nama popular untuk bayi lak-laki di London
- Terpilihnya Sadiq Aman Khan sebagai Walikota London di tahun 2016
- Joram van Klaverenn seorang politisi sayap kanan Belanda yang bermualaf disaat sedang mengerjakan buku anti-Islam(2019)
Walau ini terlihat sepele namun ini secara simbolik menunjukan bahwa disaat sedang diterpa oleh badai image negatif oleh akibat dari radikalisme dan Terorisme, Islam dapat memungkinkan untuk bisa maju secara sosial walau langkah yang diambil pun harus perlahan namun pasti dan kemungkinan dapat berkembang lebih jauh lagi apabila tetap dipelopori oleh mereka yang sabar dan tabah dalam menghadapi ujian dan rintangan yang menanti di masa yang akan datang
Referensi:
- Wikipedia.org
- https://www.telegraph.co.uk
- https://www.presstv.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H