Mohon tunggu...
Muhammad Budi
Muhammad Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FISIP

Mahasiswa Sosiologi UIN WALISONGO

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Cara Beragama di Era Pandemi Covid-19?

24 Agustus 2021   19:56 Diperbarui: 24 Agustus 2021   20:27 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia Pandemi Covid-19 memang masih berlangsung sejak kasus positif pertama resmi diumumkan pada bulan Maret tahun 2020 lalu. Namun belum juga menunjukkan tanda-tanda kapan akan berakhir, sehingga pertanyaan yang sering muncul adalah kapan sebenarnya Pandemi ini akan berakhir?

Dalam pandemi seperti ini masyarakat tentunya sangat terganggu dari segi apapun baik ekonomi, sosial, budaya dan agama. Tantangan hari ini juga lebih besar dalam menjaga kerukunan karena semua orang harap-harap cemas untuk melakukan kegiatan apapun seperti kasus yang terjadi akhir-akhir ini penutupan paksa pedagang kaki lima, penutupan tempat beribadah dan tidak adanya kegiatan masyarkat dalam hal sosial ini menjadikan kekhawatiran bagi masyarakat luas karena memang pandemi sangat berpengaruh dalam segi apapun. 

Dalam berbagai kesempatan pemerintah menyampaikan berkali-kali tentang pentingnya menerpkan protokol kesehatan di kehidupan sehari-hari, namun sayangnya tidak dibarengi dengan pendekatan beribadah dan subsidi bahan sembako yang layak.

Sampai saat ini masih menunjukkan kenaikan karena adanya peningkatan kasus, sehingga salah satu hal yang harus dilakukan adalah menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat sesuai dengan himbauan pemerintah. Semua pihak disiplin menjalankan protokol kesehatan agar dapat memutus rantai penularan Covid-19. Masyarakat harus selalu mengingat dan menjalankan 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas.

Moderasi agama adalah sebuah cara pandang terkait proses memahami dan mengamalkan ajaran agama agar dalam melaksanakanya selalu dalam jalur yang moderat. Moderat disini dalam arti tidak berlebih-lebihan atau ekstrem. Jadi yang di moderasi adalah agama itu sendiri. Dalam Negara yang mayoritasnya adalah beragama Islam, Indonesia harus memiliki sifat moderat beragama agar tidak mengkerdilkan agama yang lain, sehingga kerukunan umat beragama saling terjaga dan saling gotong-royong. 

Dalam pandemi yang sedang dihadapi di seluruh Dunia sejatinya agama menjadi benteng pertahanan yang paling tepat selain menjaga kesehatan sesuai apa yng dianjurkan oleh pemerintah, namun juga untuk tidak melalaikan bahwa penyakit atau wabah juga bisa sembuh karena Allah SWT.

Cara beragama di era pandemi; sebuah refleksi historis yaitu pandemi semestinya mendorong umat muslim untuk semakin menegaskan pentingnya mendorong model moderasi beragama (antara iman dan akal, antara ritual dan sosial), pandemi melemahkan sebuah Bangsa dan Negara, kesatuan dan ketahanan Negara sangat rentan diruntuhkan, pandemi semestinya mendorong umat muslim ntuk menjaga alam dari kerusakan ekologis, serta pandemi semestinya membuat keilmuan Islam semakin berkembang, baik dalam ilmu kedokteran ('ilm al-thib), fikih, tauhid dan ilmu Islam lainnya.Tanpa peran seluruh lapisan masyarakat maka pandemi sulit terkendali dan akan berlangsung lebih lama lagi. Masyarakat punya peran yang sangat besar dalam rangka mempercepat penanganan Covid-19 ini untuk segera berakhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun