Mohon tunggu...
MUHAMMAD BAYU ROSDIANSYAH
MUHAMMAD BAYU ROSDIANSYAH Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

pemula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyingkap Tranformasi Nilai-nilai Kebajikan dalam Sastra Anak Modern

2 Desember 2024   15:29 Diperbarui: 2 Desember 2024   15:36 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran Ilustrasi dan Teknologi

Salah satu aspek yang membedakan sastra anak modern adalah penggunaan ilustrasi yang lebih dinamis dan beragam. Ilustrasi sastra anak merujuk  pada gambar, sketsa, atau lainnya yang bersifat memperjelas narasi (Mahpudoh et al., 2024). Ilustrasi dalam buku anak tidak hanya mendukung narasi, tetapi juga menjadi bagian penting dalam menyampaikan pesan moral. Ilustrasi juga perlu beradaptasi dengan perkembangan kemampuan kognitif anak dan emosi anak. Misalnya, dalam buku The Role of Illustration in Children's Books, ilustrasi tidak hanya menampilkan ulat sedang makan, tetapi juga menggambarkan proses metaforsis kupu-kupu. Melalui ilustasi yang berwarna, dapat membantu anak-anak memahami siklus hidup ulat dan konsep dasar pertumbuhan dan perkembangan (Mahpudoh et al., 2024). Oleh karena itu, ilustrasi memegang peranan penting dalam meningkatkan dan memperjelas cerita, meningkatkan pemahaman amanat, dan menghidupkan cara berimajinasi anak-anak sehingga memberikan pengalaman membaca yang memuaskan.

Salah satu dampak paling signifikan dari transformasi cerita anak ke bentuk digital adalah meningkatnya aksesibilitas. Melalui perangkat elektronik seperti tablet, smartphone, dan komputer, anak-anak kini dapat dengan mudah mengakses ribuan judul cerita dari mana saja. Kemudahan ini juga memberikan keuntungan bagi orang tua dan pendidik dalam memperkenalkan literasi kepada anak-anak secara lebih praktis dan interaktif (Nisya & Yunizar, 2024). Dengan demikian, digitalisasi cerita anak dapat berfungsi sebagai alternatif media pembelajaran yang efektif untuk sastra anak. Buku-buku dalam bentuk e-book, audiobook, hingga aplikasi interaktif memungkinkan pengalaman membaca yang lebih menarik. Media ini juga menjadi sarana untuk menyampaikan nilai-nilai kebajikan melalui cara yang relevan dengan generasi digital.

Tantangan dan Peluang

Perkembangan teknologi dan pergeseran tren budaya telah menyebabkan minat terhadap sastra anak menurun secara signifikan. Hal ini terutama dipengaruhi oleh maraknya media digital yang menyediakan hiburan instan dan interaktif, ditambah kurangnya inovasi dalam penyajian cerita anak dalam literatur modern (Adistia, 2024).

Namun, ini juga menjadi peluang bagi penulis dan penerbit untuk terus berinovasi. Dengan menggabungkan narasi yang menarik, ilustrasi yang memukau, dan nilai-nilai yang relevan, sastra anak modern memiliki potensi besar untuk terus menjadi medium yang efektif dalam membentuk karakter anak-anak.

Transformasi nilai-nilai kebajikan dalam sastra anak modern mencerminkan perubahan sosial, budaya, dan teknologi yang terjadi di masyarakat. Dari dongeng klasik yang sederhana hingga cerita modern yang kompleks, sastra anak tetap menjadi alat yang kuat untuk menyampaikan pesan moral dan membentuk karakter generasi muda.

Dengan mengakomodasi nilai-nilai kontemporer seperti keberagaman, kesetaraan, dan keberlanjutan lingkungan, sastra anak modern tidak hanya relevan dengan kebutuhan zaman, tetapi juga menjadi sarana penting untuk membangun dunia yang lebih baik. Di tengah perkembangan teknologi dan perubahan sosial, sastra anak tetap menjadi pelita yang menerangi perjalanan anak-anak menuju kedewasaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun