Mohon tunggu...
Muhammad Bagus Ainun Najib
Muhammad Bagus Ainun Najib Mohon Tunggu... -

كن خير الناس وأنفعهم للناس "jadilah pribadi yang baik dan bermanfaat bagi semua yang membutuhkannya" sedang menempuh pendidikan di state islamic university maulana malik ibrahim . malang east java indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak, Pentingkah?

24 Februari 2015   22:51 Diperbarui: 10 Desember 2017   20:30 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peran orang tua dalam mengembangkan dan kemampuan kognitif anak sangat besar. Anak-anak tidak bisa hidup sendirian tanpa adanya bantuan dari orang tua mereka, maka dengan adanya peran dari orang tua, mereka bisa berkreasi, mengembangkan ketrampilan, sehingga semua ini bisa menentukan keberhasilan anak dimasa mendatang.

Dalam psikologi perkembangan terdapat istilah Domain perkembangan, yang mana itu dibagi menjadi 2. Yang pertama adalah perkembangan fisik yaitu pertumbuhan dari bahan otak, termasuk pola-pola perubahan dan kapasitas sensori, ketrampilan motorik dan kesehatan. Dan yang kedua adalah perkembangan kognitif yaitu pola-pola perkembangan dalam kemampuan belajar, atensi memori, bahasa, penalaran & kreativitas.

Tak sedikit dari anak-anak bangsa indonesia yang tidak mendapatkan peran dan pengawasan orang tua secara maksimal, dikarenakan kesibukan orang tua mereka dalam mencari nafkah, sehingga perilaku dan pola berfikir mereka berbeda, semaunya sendiri dalam bertindak dan tentu tidak madani, disamping itu juga mereka kalah saing dalam berkreasi dan berfikir semuanya sendiri. Perkembangan psikologi mereka tentu berbeda dengan anak-anak yang mendapatkan pengawasan serta peran orang tua secara maksimal setiap hari. Mereka yang diawasi oleh orang tua mereka, dibimbing akan bisa terjaga kesehatan dan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam hal penalaran, bahasa, dan kreatifitas.

Bimbingan orang tua harus selalu dilakukan selama masa perkembangan anak. John w sanrock dalam bukunya “life span developtmen” mengatakan bahwa orang tua dan pendidik yang sangat memahami perkembangan anak dapat berperan aktif dalam menciptakan program-program yang dapat mengembangkan minat alamiah mereka dalam belajar alih-alih mematahkannya. disamping orang tetap membimbing, mendidik sang anak, orang tua juga diharuskan menciptakan inovasi serta kebijakan sehingga sang buah hati akan selalu menuruti perintah kedua orang tuanya dan akan selalu dapat berimajinasi bahkan mewujudkan imajinasi mereka kelak sehingga mereka juga akan selalu menjadi yang terdepan dalam berkompetisi dengan anak-anak yang ada dibelahan dunia.

Dirangkum dalam buku I’dhatu an-nasyi’in (nasihat bagi para tunas muda) Karangan al-imam asyekh Mustafa al-ghiylaniy (seorang pembaharu pendidikan islam abad 19) bahwa dalam membimbing anak dan menciptakan kemampuan kognitif anak secara perfect orang tua harus selalu semangat, berfikir maju dan inovasi, sabar, ikhlas, mementingkan urusan umum dari pada urusan khusus, berhati mulia, memberikan kebebasan yang benar dalam ucapan dan prilaku. Dengan membimbing anak sesuai dengan statement yang tertera diatas diharapkan sang anak kelak menjadi tunas muda yang siap dalam menghadapi perubahan era globasasi, bermanfaat bagi keluarga bahkan bangsanya. Carl jung (psikiater dari swiss, abad ke-20) mengatakan “kita menjangkau latar belakang melalui orang tua kita dan menjangkau masa depan melalui anak-anak kita, dan melalui anak-anak mereka hingga ke masa depan yang takkan kita alami sendiri, tapi perlu perhatian kita”

Mungkin kita masih bisa bersyukur orang tua kita selalu mengawasi dan membimbing kita, jika kita buka cakrawala melihat keadaan disalah satu belahan dunia lain, maka kita akan menemukan anak-anak yang tidak mendapatkan peran orang tua dalam mengembangkan kemampuan kognitf mereka secara baik dikarenakan faktor lemahnya ekonomi suatu negara atau faktor perang yang terjadi disana dan Tak jarang pula mereka kehilangan orang tercintanya, hingga tak jarang dari mereka mengalami depresi, lemah mental dan psikis, kehilangan arah, serta tidak ada kemauan untuk berkembang dan hidup lebih maju. Dari sini  bisa disimpulkan bahwa kita yang sejak balita mendapatkan peran dan bimbingan orang tua bersyukur serta harus salalu mengembangkan kemampuan kognitif sehingga dengan kemampuan kognitf inilah kita bisa mengembangkan kemampuan belajar, mempelajari bahasa, menciptakan kreatifitas dan dapat berfikir nalar, so dengan semua ini kita bisa bersaing di era millennium.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun