Mohon tunggu...
Muhammad Bagus Ainun Najib
Muhammad Bagus Ainun Najib Mohon Tunggu... -

كن خير الناس وأنفعهم للناس "jadilah pribadi yang baik dan bermanfaat bagi semua yang membutuhkannya" sedang menempuh pendidikan di state islamic university maulana malik ibrahim . malang east java indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Save Anak-anak, Perempuan dan Lansia dari Tindak Kekerasan!

4 Maret 2015   02:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:12 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk tersebar ke-lima di dunia. Masyarakat negeri ini terdiri dari beberapa etnis mulai jawa, Sumatra, Sulawesi, dan sebagainya. Dalam hal kehidupan sosial, tingkat kelayakan hidup di negeri ini memang memprihatinkan, bisa dibilang kurang adanya keamanan yang dilaksanankan oleh pemerintah. Dewasa ini beberapa lembaga nasional meneliti bahwa tingkat kejahatan forensik atau kejahatan kriminal lebih sering terjadi pada anak-anak. Perempuan, dan lansia. Tak henti-hentinya kita mendengar berita baik dari televisi, koran, maupun media masa tentang kasus ini hampir setiap hari, Bahkan lembaga dunia telah menilai bahwa tingkat kriminalitas negeri ini kurang aman. Sehingga rasa aman dari para turis mancanegara untuk berwisata dan tinggal di tanah air berkurang. Sebenarnya apakah pemerintah memang sudah menjaga & menstabilitas keamanan dan kesejahteraan bagi warganya di negeri ini ? ataukah masyarakat kurang berperan aktif dalam membantu tugas pemerintah ? ataukah kita yang teledor dan hanya mementingkan diri kita sendiri  ?

Jika kita sorot beberapa kasus, tingkat kejahatan kriminal yang terjadi pada anak-anak, perempuan, dan lansia meningkat tajam setiap tahunnya. Mulai dari pemerkosaan anak dibawah umur, kekerasan pada anak, penculikan anak- anak, maraknya kekerasana & pemerkosaan pada perempuan, penganiyayaan terhadap lansia hingga pembuhan terhadap mereka. Para pelaku tak pandang bulu dalam menghabisi korbanya, apakah mereka anak-anak, perempuan, lansia, keluarga sendiri, sahabat, atau pun tetangga. Faktor yang dlancarkan pelaku kejahatan dalam menghabisi korbanya pun bervariasi mulai dari faktor dendam, kecemburuan sosial, kurang adannya pengontrolan diri, hingga keinginan pelaku yang ingin hidup hedonis. Pihak masyarakat dan keamanan negara pun gencar membasmi para pelaku tidak krimnalitas, tapi kenyataanya masih saja terjadi kasus kriminal hampir di setiap hari. Apa yang sebenarnya terjadi akhir-akhir ini ? apakah warga negara ini membutuhkan pendidikan karakter sehingga dengan adanya pendidikan ini masyarakat akan sadar dan tahu mana yang benar dan mana yang salah ?.

Tapi kita patut bersyukur karena kasus kriminalitas di indonesia tak separah di negara belahan lain. Mungkin kita bisa menilik india, ya negeri yang kita kira memiliki kestabilan keamanan paling tinggi ternyata nihil, banyak turis mancanegara yang menjadi korban pelecehan seksual dan pemerkosan oleh warga india di negeri Hindustan itu, sehingga tak mengherankan jika dunia menasehati pemerintahan hindia. Atau mungkin kita tilik belahan dunia lain seperti syiria , irak ataupun beberapa negeri di afrika, ternyata pengeboman, penindasan bahkan pembunuhan sudah menjadi hal yang biasa terjadi setiap harinya.

Sudahlah, sepatutnya kita tidak Saling menyalahakan akan maraknya kejahatan yang terjadi akhir-akhir ini, mari kita mulai dari diri kita sendiri untuk saling menjaga dan melindungi tetangga dan saudara-saudara kita. Maka dengan adanya kerjasama antara lapisan masyarat dan pihak keamanan dari pemerintah  akan segera tercipnya kesejahteraan dan keamanan di negeri kita tercinta ini. Sehingga setiap individu mempunya hak untuk merdeka, berkarya, dan berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun