Mohon tunggu...
Muhammad Bagus Joko Panuntun
Muhammad Bagus Joko Panuntun Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama

Presidensi G20 Indonesia Dorong Semangat Pulih Bersama

7 Oktober 2022   07:00 Diperbarui: 7 Oktober 2022   07:03 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

G20 merupakan sebuah forum internasional yang memiliki fokus pada koordinasi kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan. G20 merepresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia, dengan komposisi negara anggotanya mencakup 80% PDB dunia, 75% ekspor global, dan 60% populasi global. Anggota-anggota G20 terdiri atas 19 negara dan 1 kawasan, yaitu: Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Indonesia mulai memegang presidensi G20 mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022. Proses handover atau serah terima Presidensi berlangsung pada KTT G20 di Roma, Italia pada tanggal 31 Oktober 2021 dari PM Mario Draghi (Presidensi Italia) kepada Presiden Joko Widodo.

Indonesia menjabat Presidensi G20 bertepatan dengan masa pemulihan yang sedang dilakukan oleh setiap negara-negara di dunia terutama negara anggota G20 akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan. Berbagai upaya dilakukan oleh masing-masing negara dalam memulihkan perekonomian yang sempat terguncang dengan fokus meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, selaku Presidensi G20, Indonesia mengusung semangat pulih bersama dengan tema “Recover Together, Recover Stronger" dimana Indonesia ingin mengajak seluruh pihak untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. 

Tema ini diangkat oleh Indonesia dengan pertimbangan bahwa negara-negara di dunia saat ini yang masih dalam tekanan sebagai dampak dari pandemi COVID-19 sehingga diperlukan suatu upaya bersama dan inklusif dalam mencari jalan keluar atau solusi pemulihan dunia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tema tersebut dijadikan sebagai sebuah momentum pemulihan  untuk ekonomi global. 

“Kita rasakan hal itu belum merata khususnya bagi negara-negara berpendapatan rendah. Indonesia berkomitmen untuk kesetaraan akses terhadap vaksin dan memberikan kesempatan bagi negara-negara yang berpenduduk sekitar 100 juta orang untuk memproduksi vaksin Covid-19 dengan distribusi yang lebih merata,” ungkap Menko Perekonomian Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., IPU., dalam acara Indonesia’s Global Leadership Outlook: How and for whose benefits? yang disiarkan melalui saluran Youtube UMYogya. Untuk mencapai target tersebut, Presidensi G20 Indonesia berfokus pada tiga sektor prioritas yang dinilai menjadi kunci bagi pemulihan yang kuat dan berkelanjutan, yaitu:

  • Penguatan arsitektur kesehatan global

Penguatan dilakukan selain untuk menanggulangi pandemi Covid-19 yang sedang terjadi juga mempersiapkan dunia agar dapat memiliki daya tanggap dan kapasitas yang lebih baik dalam menghadapi krisis kesehatan lain ke depannya. Dengan arsitektur Kesehatan global yang lebih kuat maka diharapkan dampak yang dihasilkan dari krisis Kesehatan dapat diminimalisir sehingga sektor-sektor vital seperti perekonomian tidak mengalami gangguan secara signifikan.

  • Transformasi digital
  • Transformasi digital selain menggerakkan perekonomian di masa pandemi tetapi juga telah menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang baru. Hal ini dikarenakan kegiatan perekonomian dapat dilakukan secara online sehingga memudahkan dan meningkatkan akses pada sektor-sektor ekonomi. Presidensi G20 Indonesia akan berfokus pada peningkatan kemampuan digital dan literasi digital untuk memastikan transformasi digital yang inklusif dan dinikmati seluruh negara sehingga perekonomian dapat cepat pulih.
  • Transisi energi
  • Transisi energi diperlukan untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan dan hijau dan menangani perubahan iklim yang sedang terjadi. Penggunaan energi terbarukan juga diharapkan dapat mengurangi dampak-dampak negatif yang timbul pada kehidupan modern terutama yang menyangkut lingkungan.

Ketiga hal tersebut memerlukan kerjasama antar negara karena akan sulit untuk mewujudkan pemulihan ekonomi apabila hanya bergantung pada satu atau beberapa negara saja. Selain itu, setiap negara di dunia saat ini memiliki kesamaan objektif yaitu pemulihan kondisi dan sektor-sektor negara yang terdampak pandemi Covid-19. Sehingga menjadikan semangat pulih bersama menjadi sebuah langkah yang Indonesia berusaha sebarkan untuk mendorong kerjasama antar negara dalam pemulihan yang dilakukan mengingat kesamaan objektif dasar tiap negara saat ini. Presidensi G20 Indonesia juga mengundang negara-negara tamu dan organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dalam mewujudkan tujuan ini dengan dilandasi prinsip inklusivitas. Inklusivitas ini merupakan prioritas kepemimpinan Indonesia di G20 untuk mewujudkan “leave no one behind" yang ditekankan oleh Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan. Inklusivitas dimaksudkan untuk mencakup dan memberikan manfaat bagi semua pihak mulai dari negara berkembang, negara pulau kecil hingga kelompok rentan. Dengan demikian maka tidak ada negara yang merasa tertinggal atau tidak mendapat manfaat dari agenda G20 yang dilaksanakan.

Terdapat dua isu utama yang dibahas pada Forum G20 Tahun 2022 yaitu Finance Track dan Sherpa Track. Finance Track merupakan jalur pembahasan dalam forum G20 yang berfokus pada isu keuangan yang mencakup enam isu, antara lain :

  • Exit Policy untuk pemulihan ekonomi global pasca pandemi Covid-19.
  • Bagaimana mengatasi dampak pandemi agar pertumbuhan di masa depan terjamin. Fokusnya pada dampak Covid-19 di sektor riil, seperti tenaga kerja dan keuangan.
  • Sistem pembayaran di era digital.
  • Pembahasan mengenai keuangan berkelanjutan yang menciptakan keadilan bagi semua negara.
  • Inklusi keuangan terkait teknologi digital dan akses pembiayaan serta pemasaran UMKM.
  • Membahas sistem perpajakan internasional untuk menciptakan kepastian rezim pajak, transparansi dan pembangunan.

Sedangkan Sherpa Track merupakan jalur pembahasan dalam forum G20 di bidang-bidang yang lebih luas di luar isu keuangan seperti isu di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, serta lingkungan dan iklim. Kedua isu utama tersebut akan mempengaruhi perumusan kebijakan Forum G20 dalam rangka mewujudkan pemulihan ekonomi yang bertema “Recover Together, Recover Stronger".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun