Mohon tunggu...
Muhammad Bagas Kurniawan
Muhammad Bagas Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hola/assalamualaikum wr wb... Perkenalkan nama saya Muhammad bagas Kurniawan bisa di panggil Bagas saya adalah mahasiswa universitas Muhammadiyah Jakarta... Saya mempunyai hobi olahraga yups!!! Betul sekali seperti pus up pul up dan lari dan masih banyak lagi... Disini saya ingin berbagi sedikit artikel ataupun tugas saya yg di berikan oleh dosen tercinta saya... Jadi mohon bantuannya!!! Dan mohon di ikutin ya maupun di follow. Mohon bimbingannya semuanya...makaciw!!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Komunikasi Nonverbal dalam Memahami Emosional dan Ekspresi Wajah

17 Januari 2024   03:35 Diperbarui: 17 Januari 2024   03:49 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Muhammad Bagas Kurniawan

23010400150

Ilmu komunikasi

Dr. Nani Nurani Muksin, S.Sos, M.Si

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki peran komunikasi nonverbal dalam memahami emosi dan ekspresi wajah melalui pendekatan studi literatur. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, penelitian ini melakukan tinjauan menyeluruh terhadap kumpulan karya ilmiah, artikel, dan literatur terkait. Fokus utama penelitian ini adalah menganalisis kontribusi komunikasi nonverbal terhadap pemahaman emosi serta ekspresi wajah dalam konteks interaksi manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur, yang melibatkan sintesis dan analisis kritis terhadap temuan-temuan yang relevan dalam literatur ilmiah. Melalui telaah mendalam terhadap berbagai teori dan penelitian empiris, penelitian ini mencoba mengidentifikasi pola dan faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas komunikasi nonverbal dalam mengungkapkan dan menafsirkan emosi. Hasil penelitian menyoroti pentingnya ekspresi wajah sebagai saluran ekspresi emosi yang signifikan, serta mencakup aspek-aspek komunikasi nonverbal lainnya, seperti bahasa tubuh, gerakan mata, dan nada suara. Implikasi dari temuan ini berpotensi memberikan pandangan yang lebih luas tentang bagaimana komunikasi nonverbal dapat memperkaya dan memperdalam interaksi manusia, terutama dalam hal pemahaman emosi dan ekspresi wajah. Pemahaman yang lebih mendalam tentang dinamika ini dapat berkontribusi pada pengembangan strategi komunikasi interpersonal yang lebih efektif dan meningkatkan kualitas hubungan sosial. Kesimpulannya, penelitian ini menawarkan wawasan mendalam mengenai peran komunikasi nonverbal dalam memahami emosi dan ekspresi wajah, memberikan landasan teoritis yang kokoh untuk penelitian lebih lanjut dan aplikasi praktis dalam berbagai konteks komunikasi
Kata Kunci: Komunikasi Nonverbal, Pemahaman Emosi, Ekspresi Wajah.

PENDAHULUAN

Komunikasi manusia tidak hanya terbatas pada kata-kata yang diucapkan, tetapi juga melibatkan bahasa tubuh, ekspresi wajah, gerakan mata, dan banyak elemen komunikasi nonverbal lainnya. Salah satu aspek kritis dalam interaksi manusia adalah pemahaman emosi dan ekspresi wajah. Sebagai bentuk komunikasi nonverbal, ekspresi wajah menjadi jendela utama untuk melihat dan memahami perasaan seseorang. Dalam konteks ini, penelitian bertujuan untuk mendalami peran komunikasi nonverbal, khususnya ekspresi wajah, dalam proses pemahaman emosi. Pentingnya pemahaman emosi dan ekspresi wajah dalam komunikasi interpersonal telah menjadi fokus penelitian yang semakin meningkat. Dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan kognitif, pemahaman kita tentang kompleksitas komunikasi nonverbal telah mengalami perkembangan signifikan. Pemahaman ini tidak hanya memiliki implikasi dalam konteks sosial dan interpersonal, tetapi juga dalam berbagai bidang seperti psikologi, ilmu komunikasi, dan teknologi interaktif.
Sejumlah teori komunikasi nonverbal, seperti teori ekspresi emosi Paul Ekman, telah memberikan dasar teoritis yang kuat untuk memahami bagaimana ekspresi wajah mencerminkan dan mengkomunikasikan emosi. Teori ini menunjukkan bahwa ada ekspresi emosi universal yang dapat diidentifikasi secara lintas budaya, memperkuat argumen bahwa ekspresi wajah bukan hanya fenomena budaya, tetapi juga bawaan biologis. Penelitian ini juga menyoroti kerumitan komunikasi nonverbal. Ekspresi wajah tidak selalu bersifat eksplisit; seringkali, makna tersembunyi dapat diungkapkan melalui kombinasi ekspresi, bahasa tubuh, dan intonasi suara. Oleh karena itu, pemahaman komunikasi nonverbal memerlukan pemahaman mendalam terhadap konteks sosial, budaya, dan hubungan interpersonal.

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis ini dengan mengadopsi pendekatan studi literatur. Studi ini akan merinci temuan-temuan kunci dari literatur ilmiah terkait, mengidentifikasi tren penelitian, dan mengevaluasi metode penelitian yang digunakan dalam konteks komunikasi nonverbal, khususnya dalam pemahaman emosi dan ekspresi wajah. Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang peran komunikasi nonverbal dalam memahami emosi dan ekspresi wajah. Pemahaman ini dapat memiliki dampak signifikan pada berbagai bidang, termasuk psikologi, ilmu komunikasi, dan pengembangan teknologi interaktif.KAJIAN TEORI
Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang melibatkan penggunaan elemen-elemen selain kata-kata untuk menyampaikan pesan. Secara umum, ini mencakup bahasa tubuh, ekspresi wajah, gerakan mata, intonasi suara, dan segala bentuk komunikasi tanpa kata-kata yang dapat menyampaikan informasi dan emosi. Definisi ini menegaskan bahwa komunikasi manusia tidak hanya terjadi melalui ucapan verbal, melainkan juga melibatkan dimensi nonverbal yang kaya dan kompleks. Secara kebahasaan, "komunikasi nonverbal" dapat diuraikan sebagai cara berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata atau bahasa lisan. "Komunikasi" merujuk pada pertukaran pesan atau informasi, sementara "nonverbal" menunjukkan ketidakmelibatan kata-kata atau bahasa lisan dalam proses tersebut. Kehadiran ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan isyarat lainnya menjadi elemen-elemen utama dalam pemahaman konsep ini. Kebahasaan ini menekankan bahwa komunikasi nonverbal merupakan saluran komunikasi yang kompleks dan penting yang tidak terbatas pada kata-kata saja.Emosi
Dalam Secara umum, emosi merujuk pada respons psikologis dan fisik terhadap suatu stimulus atau peristiwa. Ini melibatkan perubahan dalam keadaan mental dan fisik seseorang, yang dapat mencakup perasaan seperti sukacita, kecemasan, ketakutan, atau kebahagiaan. Emosi bukan hanya pengalaman internal, tetapi juga dapat tercermin dalam ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan perubahan tingkah laku. Dalam konteks ini, emosi dapat dianggap sebagai respons kompleks dan terpadu terhadap situasi atau stimulus tertentu. Secara kebahasaan, "emosi" dapat diartikan sebagai reaksi mental dan fisik terhadap stimulus yang dirasakan. Kata ini berasal dari bahasa Latin "emotio", yang berarti gerakan, dorongan, atau perasaan. Definisi kebahasaan ini menyoroti sifat dinamis dan berubah-ubah dari emosi, serta bagaimana emosi memotivasi atau memengaruhi tindakan individu. Emosi, dalam konteks ini, menjadi kunci dalam memahami cara manusia berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.Ekspresi Wajah
Dalam Secara umum, ekspresi wajah merujuk pada rangkaian perubahan pada bagian wajah yang mencerminkan perasaan atau emosi seseorang. Ini melibatkan gerakan otot-otot wajah, perubahan mimik, dan ekspresi mata yang menyampaikan pesan tanpa kata-kata. Ekspresi wajah merupakan bentuk komunikasi nonverbal yang kaya, memungkinkan seseorang untuk mengungkapkan perasaan seperti kegembiraan, kesedihan, marah, atau kebingungan. Secara kebahasaan, "ekspresi wajah" dapat diartikan sebagai cara seseorang menyampaikan emosi atau perasaan melalui gerakan dan perubahan pada bagian wajahnya. Kata "ekspresi" berasal dari bahasa Latin "expressio", yang berarti mengekspresikan atau menyatakan. Dalam konteks ini, ekspresi wajah menjadi cara yang sangat efektif untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan perasaan internal seseorang kepada orang lain.HASIL DAN PEMBAHASAN
Peran Komunikasi Nonverbal dalam Memahami Emosi
Dalam Komunikasi nonverbal adalah cara berkomunikasi yang tidak menggunakan kata-kata, melainkan menggunakan isyarat-isyarat non-verbal, seperti ekspresi wajah, gerak tubuh, kontak mata, sentuhan, dan nada suara. Komunikasi nonverbal memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, salah satunya dalam memahami emosi.
Komunikasi nonverbal dapat digunakan untuk mengungkapkan emosi secara langsung. Misalnya, ekspresi wajah yang sedih menunjukkan emosi kesedihan, ekspresi wajah yang marah menunjukkan emosi kemarahan, dan ekspresi wajah yang senang menunjukkan emosi kesenangan. Selain itu, komunikasi nonverbal juga dapat digunakan untuk memperkuat atau melemahkan pesan verbal. Misalnya, seseorang yang mengatakan "Saya bahagia" dengan nada suara yang ceria menunjukkan emosi kebahagiaan yang lebih kuat daripada seseorang yang mengatakan "Saya bahagia" dengan nada suara yang datar. Berikut adalah beberapa peran komunikasi nonverbal dalam memahami emosi:
1.Komunikasi nonverbal dapat membantu kita untuk memahami emosi orang lain. Melalui pengamatan ekspresi wajah, gerak tubuh, kontak mata, sentuhan, dan nada suara, kita dapat menebak emosi yang sedang dirasakan orang lain. Misalnya, jika seseorang sedang tersenyum, kita dapat menebak bahwa orang tersebut sedang merasa bahagia. Namun, jika seseorang sedang mengerutkan dahi, kita dapat menebak bahwa orang tersebut sedang merasa sedih atau marah.
2.Komunikasi nonverbal dapat membantu kita untuk mengekspresikan emosi kita sendiri. Melalui komunikasi nonverbal, kita dapat menyampaikan emosi kita kepada orang lain tanpa perlu mengatakannya secara langsung. Misalnya, jika kita sedang merasa bahagia, kita dapat tersenyum atau tertawa untuk menunjukkan emosi tersebut.
3.Komunikasi nonverbal dapat membantu kita untuk membangun hubungan dengan orang lain. Komunikasi nonverbal yang efektif dapat membantu kita untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Misalnya, kontak mata yang tepat dapat menunjukan ketertarikan dan kita kepada lawan bicara.

Daftar Pustaka
Apriliyanti, A. (2023). Analisis Penggunaan Komunikasi Nonverval Pada Persentasi Kelas. Jurnal Multidisiplin Indonesia, 2(7), 1554-1560.
Justisiani, E. I. (2014). Persepsi Masyarakat Tentang Bentuk Komunikasi Verbal Dan Komunikasi Nonverbal Pada Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(3), 193-206.
Khoiruddin, A. (2012). Peran Komunikasi dalam Pendidikan. Tribakti: Jurnal Pemikiran Keislaman, 23(1).
Kurniati, D. P. Y. (2016). Modul Komunikasi verbal dan non verbal. Univ Udayana Fak Kedokt.
Pontoh, W. P. (2013). Peranan komunikasi interpersonal guru dalam meningkatkan pengetahuan anak. Acta Diurna Komunikasi, 2(1).
Pratama, H. A. (2018). Makna Komunikasi Non Verbal Dalam Tari Beripat Beregong Di Belitung (Studi Deskriptif Tentang Makna Komunikasi Non Verbal Dalam Tari Beripat Beregong Di Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung) (Doctoral dissertation, Universitas Komputer Indonesia).
Sitompul, N. C. (2012). Perilaku komunikasi nonverbal guru dalam kelas pembelajaran: Maknanya bagi siswa SMA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran (JPP), 19(1), 38-49.
Zulkifli, M. (2019). Peranan Komunikasi Interpersonal Guru dalam Meningkatkan Pengetahuan Anak (Studi pada Guru-guru di PAUD Kharisma dan PAUD Lestari). Jurnal Pamator: Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo, 12(1), 67-72.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun