Anak laki-laki acap kali ogah memahami menstruasi yang dialami oleh anak perempuan seusianya.
Pasalnya, anak laki-laki yang memahami fakta seputar menstruasi akan dicap mesum, tidak maskulin, dan sebagainya.
Bagi anak laki-laki, menstruasi dipahami hanya sebagai bentuk fenomena biologis yang rutin dialami anak perempuan.
Padahal, anak laki-laki juga perlu mendapat edukasi seks agar dapat memahami fakta seputar menstruasi yang dialami anak perempuan dengan baik.
Berikut adalah 3 alasan mengapa anak laki-laki perlu untuk mendapatkan edukasi seputar menstruasi yang dialami anak perempuan.
1. Lebih Humanis
Di komunitas masyarakat yang kental dengan budaya patriarki dan menolak pengetahuan medis modern, menstruasi masih dianggap sebagai "aib".
Perlakuan yang dialami perempuan juga cukup menyedihkan lantaran anggapan tersebut seperti di-bully, dikucilkan, hingga dikurung.
Sayangnya, stigma negatif perempuan yang mengalami menstruasi juga masih terjadi di daerah urban yang notabenenya sudah berkembang pengetahuan medisnya.
Ketika seorang perempuan pertama kali mengalami menstruasi, dia akan menjadi buah bibir bagi lingkungannya.
Dengan edukasi yang baik, asumsi keliru seputar menstruasi dapat dicegah roda perputarannya.