Mohon tunggu...
Muhammad Azka Zulfikar
Muhammad Azka Zulfikar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kuliah

Sedang berkuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Resilience in Nature: Adapting to Environmental and Economic Change

28 September 2024   00:00 Diperbarui: 28 September 2024   02:29 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Acara Stadium General yang diselenggarakan pada Sabtu, 21 September 2024, menampilkan narasumber Bapak Ady Saiman, seorang relawan dari Komunitas Peduli Ciliwung Kota Bogor. Dalam pemaparannya, beliau mengangkat isu Sungai Ciliwung yang telah tercemar parah dan permasalahan lingkungan yang telah berlangsung lama namun belum menunjukkan perbaikan signifikan. Sungai Ciliwung, yang merupakan sumber air penting bagi masyarakat Bogor dan Jakarta, kini terkontaminasi oleh limbah medis dan limbah rumah tangga dari pemukiman di sepanjang bantaran sungai.

Sungai, sebagai sumber air penting, mendukung kehidupan manusia, namun pencemaran Ciliwung membawa dampak besar bagi lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Situasi lingkungan di Indonesia masih jauh dari penanganan berkelanjutan, sebagian karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Selain pencemaran sungai, deforestasi juga menjadi masalah besar, meskipun saat ini tingkatnya sudah mulai menurun.

Sementara itu, di Bali, jumlah sampah di laut telah mencapai 9 juta ton, sebagian besar berupa plastik yang dibuang oleh masyarakat dan terbawa arus laut. Sebuah keluarga dari Belanda menginisiasi program pembersihan laut dengan nama 'Bye-Bye Plastics Bags', yang menyoroti dominasi sampah plastik di laut Bali. Salah satu solusi untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan mendaur ulangnya, seperti menggunakannya sebagai bahan pembuatan aspal.

Masalah lingkungan merupakan isu global yang kompleks dan belum terselesaikan hingga saat ini. Dampaknya sangat merusak, mulai dari tanah longsor, pencemaran air, hingga polusi udara, menyebabkan bumi semakin terbebani. Kerusakan hutan juga turut berperan dalam memperparah kerusakan lingkungan ini.

Sebagai manusia, kita perlu mengembangkan kesadaran bahwa kehidupan ini tidak hanya untuk hari ini atau untuk diri sendiri, tetapi juga untuk menjaga alam bagi masa depan. Beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan meliputi penggunaan energi terbarukan, menjaga hutan, menghemat energi, memilah sampah, serta menanam pohon.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun