Pak Su makin terpingkal, membuat semua di mobil ikut tertawa. Tapi Pak Kar tetap serius berpikir keras. Beberapa menit kemudian, tiba-tiba ia tersadar. "Ohhh! Hahahaha! Badan hukum itu BH! Aduh, gila kalian!"
Mobil kami berguncang oleh tawa. Bahkan sampai tiba di rumah duka, suasana canda ini masih sulit dihentikan. Kami mencoba menjaga sikap, tapi begitu melihat Pak Zul di depan pintu, wajah kami langsung berubah. Rasanya tawa kami ingin meledak lagi.
Pak Zul, yang tidak tahu apa-apa, justru menatap kami heran. Ia hanya berkata santai, "Kalian ini kenapa? Dari tadi senyum-senyum terus. Ada apa?"
Dan mendengar itu, kami semua benar-benar tak bisa menahan diri lagi. Gelak tawa pecah, membuat suasana berkabung hari itu terasa lebih ringan dan penuh kenangan tak terlupakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H