Pagi itu, sambil menunggu giliran mengajar di ruang guru, aku merasa panggilan alam mendesak. Aku pun bergegas menuju toilet. Kebetulan, bel istirahat baru saja berbunyi, jadi suasananya ramai. Tapi aku santai saja, berpikir siapa sih yang bakal ganggu guru di toilet?
Tanpa berpikir panjang, aku masuk ke salah satu bilik toilet. Engsel pintunya mengeluarkan suara klasik “ngek… ngek…” yang menandakan usianya. Pintu itu sebenarnya rusak dan tidak bisa dikunci, tetapi saya tetap santai. "Siapa juga yang nekat masuk kalau tahu ada orang di dalam? Pikirku optimis. Dengan percaya diri, aku mulai ritual buang air kecil.
Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Dari luar, terdengar suara langkah kaki siswa yang sepertinya mencari toilet. Aku tetap santai, toh aku hampir selesai. "Mereka juga pasti cari toilet lain," pikirku optimis.
Saat aku berdiri dan sibuk mengenakan celana, tiba-tiba pintu bilik terbuka lebar ! Siswa itu berdiri terdiam, matanya membelalak seperti hantu.
Aku kaget bukan main, tapi ekspresi siswa itu jauh lebih lucu: muka horor bercampur malu! Dia langsung menutup pintu sambil berteriak, "MAAAAF, PAK!" Aku cuma bisa berdiri dengan celana setengah terpasang, antara pengen marah atau ketawa.
Keluar dari toilet, aku melihat siswa itu berdiri di ujung lorong, masih tampak bingung dan malu. Dengan santai, aku berkata, "Lain kali, coba ketuk dulu, ya." Dia pun langsung lari sekencang-kencangnya tanpa menoleh.
Toilet sekolah memang selalu penuh cerita, bahkan yang tidak pernah terduga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H