Apasi Pet Attachment?
Pet Attachment (kelekatan pada hewan peliharaan) ini didasari pada teori attachment milik Bowlby pada manusia, yang menyatakan bahwa attachment adalah sebagai ikatan emosional yang dimiliki antara individu dengan figur lekatnya. Figur kelekatan disini dapat berupa individu dengan individu lain atau pun figur berupa hewan peliharaan (Hardiana Saraswati Nugrahaeni, 2016).
Yang mana pada penelitian ini kelekatan yang terbangun adalah diantara subjek pemilik hewan peliharaan dengan figur lekatnya yaitu kucing. Nebbe menyatakan “The human-pet relationship can be simple and safe, with minimal risk. A pet can be accepting, openly affectionate, honest, loyal and consisten, which are all qualities that can be satisfy a person’s basic need to be loved and feel self-worth” (Smolkovic, Fajfar, & Mlinaric, 2012).
Artinya adalah hubungan manusia dan hewan merupakan hubungan yang sederhana dan aman, dengan resiko yang minimal. Hewan peliharaan dapat menerima, terbuka, jujur, setia dan konsisten. Semua kualitas tersebut dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia untuk mencintai dan merasa dicintai. Selaras dengan pernyataan ini, bahwa pada kedua subjek merasakan bahwa kucing-kucing mereka dapat merasa tenang bersama kucingnya, tidak pula merasakan kesepian karena keberadaan kucingnya.
Peran pet attachment atau ikatan emosional antara pemilik dan hewan peliharaan dalam memengaruhi kebahagiaan pemiliknya. Keterlibatan emosional ini memiliki dampak signifikan terhadap aspek psikologis dan kesejahteraan pemilik hewan peliharaan.
Dalam masyarakat modern, keberadaan hewan peliharaan tidak hanya dianggap sebagai teman setia, tetapi juga sebagai anggota keluarga yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap kesejahteraan pemiliknya. Fenomena ini menarik perhatian penelitian ilmiah, terutama dalam konteks pet attachment atau ikatan emosional yang kuat antara pemilik dan hewan peliharaan.
1. Pet Attachment dan Kebahagiaan:
Pet attachment mencakup sejauh mana pemilik merasa terikat, memiliki rasa tanggung jawab, dan saling mencintai dengan hewan peliharaannya. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat pet attachment yang tinggi berkorelasi positif dengan tingkat kebahagiaan pemilik hewan peliharaan. Keberadaan hewan peliharaan memberikan dukungan emosional yang signifikan dan mengurangi tingkat stres.
Adapun gambaran kebahagiaan pada pemilik hewan peliharaan dapat dilihat dari aspek kebahagiaan, yaitu muncul aspek positive emotion (emosi positif), engagement (kelekatan), positive relationship (hubungan positif), meaning (hidup yang bermakna) dan accomplishment (pencapaian). Selain itu dapat digambarkan berdasarkan aspek kebahagiaan dalam islam yang meliputi mendapat/karunia Allah swt, amal saleh (berbuat baik), bersabar dan bersyukur. Keseluruhan aspek tersebut terpenuhi dari adanya kelekatan pada hewan peliharaan (pet attachment) sehingga menimbulkan kebahagiaan pada kedua subjek
2. Pengaruh Psikologis:
Pet attachment tidak hanya mempengaruhi kebahagiaan secara umum, tetapi juga memiliki dampak psikologis yang mencolok. Pemilik hewan peliharaan cenderung mengalami peningkatan perasaan positif, tingkat kepercayaan diri, dan penurunan tingkat kesepian. Hewan peliharaan dapat menjadi teman yang setia dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.
