Mohon tunggu...
Muhammad AziRahino
Muhammad AziRahino Mohon Tunggu... Akuntan - Staff Finance

Saya merupakan pribadi yang sangat suka tantangan. Hobi saya adalah Mencari tahu apa yang belum saya tahu.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Gagalnya Indonesia Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20: Suatu Kegagalan Membawa Pembelajaran

14 Mei 2023   15:17 Diperbarui: 14 Mei 2023   15:30 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada tahun 2023, Indonesia mengalami kegagalan dalam menjalankan tugasnya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Keputusan ini mengecewakan banyak pihak, termasuk para penggemar sepak bola di seluruh negeri. Namun, sementara banyak yang menyesali kegagalan ini, peristiwa ini juga harus dilihat sebagai suatu pembelajaran berharga bagi negara ini dalam merencanakan dan mengelola acara olahraga skala internasional.

Piala Dunia U-20 adalah salah satu turnamen sepak bola paling bergengsi di dunia untuk pemain di bawah usia 20 tahun. Sebagai tuan rumah, Indonesia telah dihadapkan pada tuntutan yang luar biasa, termasuk membangun infrastruktur olahraga yang memadai, menyediakan akomodasi yang memadai, mengatur keamanan, dan memastikan kelancaran penyelenggaraan turnamen. Namun, dalam hal ini, Indonesia menghadapi serangkaian tantangan yang terbukti terlalu sulit untuk diatasi dalam waktu yang singkat.

Salah satu masalah terbesar adalah infrastruktur. Meskipun beberapa stadion sepak bola di Indonesia telah memenuhi standar internasional, masih banyak lagi yang memerlukan perbaikan dan peningkatan. Selain itu, transportasi yang terbatas dan kemacetan lalu lintas yang parah di beberapa kota tuan rumah menjadi kendala besar dalam mengakomodasi tim, ofisial, dan penggemar yang datang dari berbagai belahan dunia.

Selain itu, masalah administratif dan birokrasi juga memainkan peran penting dalam kegagalan ini. Persiapan yang tidak memadai, lambannya proses perizinan, dan kurangnya koordinasi antara lembaga-lembaga terkait menyebabkan berbagai masalah yang menghambat kelancaran persiapan. Hal ini termasuk masalah perencanaan, pengawasan, dan pengadaan kebutuhan dasar seperti akomodasi, makanan, dan transportasi.

Tidak dapat disangkal bahwa menjadi tuan rumah acara olahraga internasional adalah tugas yang luar biasa dan memerlukan persiapan yang matang. Beberapa negara telah berhasil menyelenggarakan turnamen serupa dengan sukses besar, tetapi tidak semua negara memiliki pengalaman dan sumber daya yang cukup untuk menghadapinya dengan lancar.

Namun, kegagalan ini seharusnya tidak menghalangi semangat Indonesia untuk terus berusaha dan belajar dari pengalaman ini. Sebagai negara dengan potensi besar dalam bidang olahraga, Indonesia harus melihat kegagalan ini sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kemampuan dalam mengelola acara olahraga di masa depan. Penting bagi pemerintah, federasi sepak bola, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menyusun rencana yang lebih baik, memperkuat infrastruktur, dan memperbaiki sistem administrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun