Kota Surakarta atau yang sering kita kenal dengan sebutan Kota Solo adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Asal usul nama Kota Solo dimulai ketika pusat pemerintahan Kesultanan Mataram Islam pindah dari Keraton Kartasura ke Desa Sala akibat peristiwa geger pecinan. Solo juga disebut dengan Kota Batik dan Budaya. Hal ini dikarenakan kota ini sangat melekat dengan budaya Indonesia khususnya adalah jenis - jenis batik yang sangat beragam. Kota Solo juga merupakan Kota kelahiran Presiden ke - 7 Republik Indonesia yaitu Pak Joko Widodo. Selain itu, kota ini juga merupakan Kota kelahiran dari Wakil Presiden Republik Indonesia saat ini, yaitu Mas Gibran Rakabuming Raka. Solo juga memiliki ikon yang sangat khas yaitu Pasar Gede Hardjonagoro Solo. Pasar ini terletak di Jl. Jend. Urip Sumoharjo, Sudiroprajan, Kec Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Tempat ini merupakan pusat kuliner murah dan enak di Kota Solo. Jika anda menggunakan kereta api, anda bisa turun di Stasiun Solo Balapan. Jarak dari stasiun ke Pasar Gede sekitar 2 km. Anda bisa menggunakan kendaraan online ataupun berjalan kaki.
Sering kita dengar, bahwa masyarakat Indonesia memilih untuk berlibur ke Kota Yogyakarta dibandingkan kota - kota lainnya, salah satunya adalah Kota Solo, benarkah itu? Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta, jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Daerah Istimewa Yogyakarta pada Januari - Agustus 2024 naik 20,89% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, dari 21,04 juta perjalanan menjadi 25,44 juta perjalanan. Jika kita bandingkan dengan Kota Solo, pada tahun 2024 tercatat ada sebanyak 221.448 orang yang memilih berlibur ke Kota Solo. Data ini menunjukkan memang sebagian besar masyarakat memilih Kota Yogyakarta sebagai destinasi liburan. Salah satu ikon dari Kota Yogyakarta adalah Malioboro. Tempat itu terkenal dengan pusat kuliner malam yang murah di Kota Yogyakarta. Pada dasarnya Yogyakarta dan Solo adalah kedua kota yang memiliki beragam jenis budaya Indonesia. Jika Yogyakarta identik dengan kuliner yang terjangkau dan wisata alam yang berlimpah, sedangkan Solo dikenal sebagai Kota yang menghasilkan banyak kerajinan tangan.
Pada awal bulan November, saya berkesempatan mengunjungi Kota Solo. Selain untuk berlibur, saya juga menjadikan Kota Solo sebagai bahan untuk membuat artikel. Saya berangkat dari Bandung menggunakan kereta api sebagai alat transportasi. Ketika disana, ternyata saya menemukan tempat yang tak kalah ikonik dari Pasar Gede Solo, yaitu Pasar Ngarsopuro. Ketika saya mengunjungi tempat tersebut, saya disuguhkan dengan berbagai macam kuliner yang menarik. Kerajinan tangan, baju khas Solo, batik, oleh - oleh semuanya lengkap ada disana. Disana saya membeli peyek kacang khas Solo dengan harga Rp.10.000.00/bungkus. Berdasarkan informasi yang saya dengar di sosial media, bahwa pasar ini hanya ada setiap malam minggu saja. Singkatnya, pada keesokan harinya , saya berencana untuk sarapan pagi dengan soto favorit Pak Jokowi dan keluarga, yaitu Soto Triwindu. Ini adalah tempat yang sangat ingin saya kunjungi ketika ke Solo. Tempat ini terletak di Jl. Teuku Umar, Keprabon, Kec Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Kebetulan tempat ini hanya berjarak kurang lebih 1 km dari penginapan saya. Rasa sotonya enak, saya sangat suka dengan tesktur daginya yang sangat empuk dan lembut. Harga satu porsi dari soto ini yaitu sekitar Rp. 17.000,00. Setelah perut terisi, saya berjalan kaki di Car Free Day Solo. Tentu saja, tempat itu menjadi pusat kuliner yang enak dan murah. Saya membeli beberapa camilan dan makanan berat. Disitu juga saya melewati beberapa tempat bersejarah salah satunya adalah Museum Radya Pustaka Surakarta.
Rasa penasaran saya pada soto triwindu akhirnya terjawab juga. Karena saya ingin mengetahui rasa makanan favorit dari Pak Jokowi dan keluarga. Udara di Solo cukup panas, bahkan sering kali saya merasa gerah disana. Saya berada di Solo sekitar dua hari satu malam. Tidak bisa berlama - lama karena memang ada kegiatan lain yang harus saya selesaikan di Bandung. So, selain Yogyakarta , Solo juga bisa anda kunjungi sebagai destinasi liburan bersama keluarga. Pada Intinya, saya sangat takjub akan Kota Solo, begitu banyak warisan budaya tradisional disana. Orang - orang disana sangat ramah dengan logat medok khas Jawa yang selalu teringat. Harapannya, budaya Indonesia dapat terus terjaga dan semakin banyak wisatawan yang berkunjung kesana. Selain untuk sekedar refreshing, tentu saja akan mendapatkan bonus yaitu menambah wawasan mengenai sejarah dan budaya Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H