Mohon tunggu...
Muhammad Aulia Syamsul Hadi
Muhammad Aulia Syamsul Hadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim Malang

Saya adalah mahasiswa aktif di jurusan Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Memiliki minat yang tinggi dalam menjelajahi IT terutama pada bidang Cyber Security dan mulitimedia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Efisiensi Pariwisata dengan Teknologi Multi-Agen: Framework Pharaoh

10 September 2024   00:02 Diperbarui: 10 September 2024   00:04 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lustrasi  framework Pharaoh dalam memberikan rekomendasi wisata. (Sumber: Freepik.com) 

Efisiensi Pariwisata dengan Teknologi Multi-Agen: Framework Pharaoh

Perkembangan teknologi informasi dalam dekade terakhir telah menghadirkan berbagai inovasi yang mengubah cara industri pariwisata beroperasi. Salah satu inovasi penting adalah penerapan sistem multi-agen dalam pengelolaan layanan wisata. Artikel ilmiah yang ditulis oleh Ral Moreno, Alberto Fernndez-Isabel, Vctor Acena, Isaac Martn de Diego, dan Javier M. Moguerza memperkenalkan framework Pharaoh yang dirancang untuk mengotomatisasi dan meningkatkan efisiensi operasional agen perjalanan. Dalam industri yang sangat kompetitif dan terdampak oleh pandemi COVID-19, otomatisasi bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan yang mendesak. Menurut data Bakar dan Rosbi (2020), pandemi menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan di sektor pariwisata dengan penurunan jumlah wisatawan hingga 60% pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya inovasi teknologi dalam membantu industri ini pulih dan berkembang.

Framework Pharaoh, yang menggunakan arsitektur sistem multi-agen terinspirasi dari model kolonisasi semut, mampu mendistribusikan beban kerja secara efisien dan memberikan rekomendasi otomatis berdasarkan preferensi dan umpan balik klien. Keunggulan utama framework ini terletak pada kemampuannya untuk mengelola rekomendasi wisata secara lebih tepat dan meningkatkan tingkat konversi klien, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap keuntungan agen perjalanan. Dalam uji coba di dunia nyata, Pharaoh berhasil meningkatkan konversi klien hingga 10-15% dibandingkan metode tradisional tanpa otomatisasi, dengan pengurangan waktu pengolahan permintaan hingga 20-30%. Ini menegaskan bahwa otomatisasi tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan. Artikel ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi cerdas seperti sistem multi-agen dan pembelajaran mesin dapat membawa transformasi signifikan dalam industri pariwisata.

***

Framework Pharaoh yang diperkenalkan oleh Moreno et al. (n.d.) menjadi contoh bagaimana teknologi cerdas dapat mengatasi tantangan dalam industri pariwisata modern. Sistem ini tidak hanya mendukung pengambilan keputusan oleh agen perjalanan, tetapi juga memperkaya pengalaman pelanggan dengan memberikan rekomendasi yang disesuaikan berdasarkan preferensi mereka. Dalam konteks industri yang kompleks ini, di mana berbagai pilihan transportasi, akomodasi, dan aktivitas wisata tersedia, kemampuan untuk secara otomatis memfilter dan merekomendasikan opsi terbaik menjadi keunggulan kompetitif yang signifikan. Pharaoh berhasil mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan rekomendasi dari 10-12 jam dalam metode tradisional menjadi hanya 2-3 jam dengan menggunakan teknologi otomatisasi. Hal ini secara langsung meningkatkan produktivitas agen perjalanan, memungkinkan mereka untuk menangani lebih banyak pelanggan dengan waktu yang lebih efisien.

Selain itu, Pharaoh menggunakan sistem multi-agen yang diorganisir berdasarkan model kolonisasi semut, di mana agen bekerja secara otonom namun terkoordinasi untuk memproses informasi dan menghasilkan rekomendasi. Sistem ini juga dilengkapi dengan model pembelajaran mesin (machine learning) yang mampu memprediksi probabilitas klien untuk melakukan pemesanan berdasarkan variabel seperti jenis perjalanan, durasi, dan metode kontak. Menurut eksperimen yang dilakukan, Pharaoh mampu meningkatkan tingkat konversi klien hingga 34% pada kategori pelanggan yang memiliki potensi tinggi untuk melakukan pemesanan. Ini berarti bahwa agen perjalanan dapat memfokuskan upaya mereka pada klien yang lebih mungkin untuk membeli layanan wisata, sehingga meningkatkan efisiensi operasi dan profitabilitas.

Di sisi lain, penggunaan umpan balik dari pelanggan sebagai input untuk meningkatkan rekomendasi di masa depan menambahkan dimensi penting dalam framework ini. Dengan mempertimbangkan pengalaman pelanggan sebelumnya, Pharaoh dapat mempersonalisasi rekomendasi secara lebih baik, yang meningkatkan kepuasan pelanggan. Dalam survei kepuasan pengguna, Pharaoh mendapat skor rata-rata 0,80 dalam skala 1, menunjukkan tingkat kepuasan yang cukup tinggi baik dari sisi agen perjalanan maupun pelanggan. Implementasi sistem seperti Pharaoh tidak hanya merubah cara agen perjalanan bekerja, tetapi juga memberikan nilai tambah yang signifikan bagi industri pariwisata secara keseluruhan. Dengan pertumbuhan sektor pariwisata yang diperkirakan akan kembali meningkat pasca-pandemi, adopsi teknologi ini dapat menjadi kunci keberhasilan di masa depan.

***

Framework Pharaoh yang diperkenalkan oleh Moreno et al. menunjukkan bagaimana penerapan teknologi cerdas dapat memberikan dampak besar dalam industri pariwisata. Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi, otomatisasi dan personalisasi layanan menjadi elemen kunci dalam memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan. Dengan peningkatan efisiensi waktu hingga 20-30% dan peningkatan konversi klien hingga 34%, Pharaoh tidak hanya membantu agen perjalanan meningkatkan produktivitas mereka, tetapi juga memungkinkan mereka untuk tetap kompetitif di pasar yang terus berubah.

Di masa depan, sistem seperti Pharaoh akan menjadi bagian integral dari strategi bisnis di industri pariwisata. Dalam menghadapi tantangan seperti pandemi atau perubahan preferensi pelanggan yang cepat, adopsi teknologi akan menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Selain itu, kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi melalui umpan balik pelanggan menunjukkan bahwa Pharaoh dan sistem serupa memiliki potensi untuk terus berkembang seiring dengan perubahan kebutuhan industri. Sebagai penutup, artikel ini memperlihatkan bahwa masa depan industri pariwisata sangat bergantung pada inovasi teknologi, dan framework Pharaoh adalah langkah maju yang signifikan ke arah tersebut.

Referensi

Moreno, R., Fernndez-Isabel, A., Acena, V., Martn de Diego, I., & Moguerza, J. M. (n.d.). Tourist services management through clients scoring using a bio-inspired agent architecture. Computer Science and Information Systems. https://doi.org/10.2298/CSIS123456789X

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun