Mohon tunggu...
Muhammad Athar
Muhammad Athar Mohon Tunggu... -

Nama saya Muhammad Athar, dilahirkan di Soppeng pada 6 Maret 1993. Sejak kecil saya tinggal dengan nenek saya dan banyak memberikan pelajaran tentang kehidupan. Pendidikan -Tk Aisyah Bustanul Athfal Lajoa -SDN 84 Awo -SMP Muhammadiyah Lajoa -SMAN 1 Liliriaja -Jurusan Akuntansi PNUP

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pengalaman Mengikuti Olimpiade Matematika

20 Oktober 2013   09:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:17 5283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Olimpiade Sains adalah kompetisi akademik paling bergengsi ditanah air karena seleksinya yang begitu ketat mulai dari tingkat sekolah, tingkat Kabupaten/kota, provinsi, nasional dan bahkan Internsional. Sejak kelas lima SD saya telah ikut kegiatan olimpiade Matematika meskipun waktu itu selalu gagal tapi tidak papalah paling tidak dapat pengalaman baru, sebenarnya soal Matematika waktu SD masih standar pelajaran sekolasih tapi kebetulan pada waktu itu acaranya mendadak yang diadakan tingkat gugus?rayon. Saya ingat waktu itu saya dapat angka 5, selain saya ada juga teman saya yang namanya Anwar mewakili SDN 84 AWO  dan nasib kita berdua sama-sama tidak lolos hehehe dan nilainyapun sama. Waktu SD kami dibimbing oleh Ibu Yuniarti sekarang beliau mengajar di SDN 175 JENNAE, TERIMA KASIH YAH BU atas bimbingannya selama SD

Setelah tamat di SDN 84 AWO saya melanjutkan pendidikan saya di SMP Muhammadiyah lajoa. Dan sayapun kembali dipercaya oleh guru matematika saya Ibu Yusnani untuk ikut kompetisi itu pada waktu kelas VIII karena meskipun saya merasa ada yang lebih baik daripada saya dan entah kenapa beliau memilih saya . Pada tahun 2007 ada kompetisi sain yang diadakan oleh pihak UNHAS yang terdiri dari kompetisi matematika, fisika, dan biologi. Dan saya dipercaya di Matematika, kemudian ada kak Khaeriyah di Fisika, dan Kak Rini di Biologi (saya satu-satunya kelas VII dan lainnya kelas IX). Kompetisi tsb diadakan di SMPN 1 WATANSOPPENG yang memang sering jadi langganan tuan rumah olimpiade yingkat SMP, dan bayangn saya tentang soal kompetisi adalh seperti soal pelajaran sekolah pada umumnya tapi sewaktu saya buka soalnya hehehe badan saya langsung tidak enak. Tipe soalnya jauh dari perkiraan saya Materi-materi soal olimpiade  sangat susah dibutuhkan daya nalar dan kreativitas super untuk menyelesaikannya. tipe soal olimpiade menuntut peserta untuk berinovasi dengan teori-teori matematika yang dikuasainya. Karena itu saya suka senyum-senyum kalau ada peserta yang hadir di arena masih sambil menenteng buku-buku rumus. Ketahuan kalau mereka kayaknya belum pengalaman mengikuti kompetisi semacam ini kayak saya awalnya tapi nggak salah juga sih hehehe, contoh soalnya seperti ini

1/(2x3) +1/(3x4) + 1/(4x3)+......+1/(2007x2008)=....

kalau kita tidak memiliki dasar yang kuat pasti kita akan menjumlah secara manual sampai sekitar 1000 suku dan waktunya juga pasti akan lama tapi berhubung waktu itu saya belum punya dasar sama sekali sehingga saya jumlah secara manual sampai keblinger hehehe tapi karena capek sehingga saya pindah ke soal berikutnya yang lebih susah, mungkin hanya soal nomor 1 dan 2 yang standar, waktu itu saya hanya mengerjakan 8 dari 20 nomor dengan menggunakan rumus luar angkasa hehehehe. Saya waktu itu betul-betul panas dingin terserah mau bilang lebay atau tidak tapi begitulah kenyataannya. Dan setelah beberapa minggu pengemuman kompetisi itu keluar hasilnya dan seperti yang saya duga sebelumnya bahwa saya tidak lolos kalau lolos  betul-betul keajaiban.

Beberapa bulan kemudian saya kembali dipercaya guru saya yang diatas untuk  mengikuti kompetisi olimpiade matematika yang diadakan oleh DEPDIKNAS. Berkaca pada pengalaman sebelumnya, saya kemudian mempersiapkan diri dengan mempelajari model-model soal olimpiade supaya kejadian yang lalu tidak terulang. Saya pinjam buku di perpustakan sekolah dan juga dari ibu saya yang juga guru matematika disekolahnya (SMPN 3 LILIRIAJA). Sayapun jungkir balik belajar karena terus terang saya sangat berambisi untuk juara waktu itu, mungkin yang memotivasi saya untuk juara adalah rentetan kemenangan timnas (bukan timnas sepak bolah yah) olimpiade sains Indonesia di ajang Internasional merebut medali emas dan sayapun ingin seperti mereka. Dan kompetisi itupun berlangsung pada bulan Juni 2007 karena berhubung saya sudah punya dasar sehingga saya tidak kaget lagi dengan tipe soalnya meskipun masuh susah karena bukan soal olimpiade namanya kalau tidak bikin stress. kurang lebih satu bulan kemudian keluarlah pengumuman  pemenangnya dan lagi saya tidak lolos ke provinsi saya baru tau kalau yang juara adah Nurul Ilmi (yang nantinya satu sekolah dengan saya DI SMAN 1 LILIRIAJA). kecewa pasti ada tapi .....

Setelah menginjak kelas IX saya kira sudah tidak ada kompetisi olimpiade untuk kelas IX tapi menjelang Ujian Nasional DEPDIKNAS mengadakan Olimpiade tingkat SMA tapi siswa kelas IX diikutKkan untuk bersaing dengan siswa SMA dan kembali saya mewakili sekolah SMP Muhammadiyah Lajoa untuk ikut tapi lagi-lagi gagal lolos k tingkat provinsi karena terus terang persiapan saya kurang matang karena mendadak. Tapi meskipun saya belajar mungkin tetap tidak lolos hehehe

Setelah tamat SMP saya melanjutkan ke SMAN 1 LILIRIAJA(salah satu sekolah favorit d kab Soppeng). Berbeda dengan waktu SMP dulu dimana peserta olimpiade utusan sekolah hanya ditunjuk oleh guru, di SMAN 1 LILIRIAJA  para siswa dipilih yang masuk lima besar atau yang memiliki kemapuan khusus dibidang tertentu untuk dibimbing selama kurang lebih 3 bulan lalu diseleksi lagi menjadi 2 siswa untuk mewakili sekolah di tingkat Kabupaten. Dan saya dipilih untuk ikut dibimbing dibidang Matematika dan guru-guru yang membimbing adalah Pak Mashudi, Pak Semmauna (guru ini yang paling berkesan selama SMA hehehe), dan jugan ibu Rahmah, mereka semuanya adalah guru-guru yang hebat yang menyumbang pikirannya dalam membimbing kami. Selama bimbingan terus terang saya agak sedikit minder sih pada awalnya takutnya saya dibawah rata-rata mereka tapi lama- kelamaan saya dapat menyesuaikan dengan mereka dan kamipun semakin akrab antara satu dengan yang lainnya. Saya paling kasihan dengan peserta bimbingan dari Kelas XI yang jadi bulan-bulanan Pak Semmauna karena kapan ada satu saja yang mereka tidak tau maka langsung disemprot oleh Pak Semmauna hehehe tapi lucu juga sih kalau kita yang dari kelas X sih dimaklumi oleh bapak kalau tidak tau. Singkat aja, memjelang berakhirnya bimbingan sekolah mengadakan seleksi terhadap peseta bimbingan untuk dipilih mewakili sekolah ditingkat kabupaten tapi sayangnya saya tidak belajar sehingga waktu mengerjakan soalnya saya kesulitan padahal soalnya sama saja saat bimbingan. Seperti yang saya duga sebelumnya kalau saya tidak lolos mewakili sekolah tapi yang lolos waktu itu kalau tidak salah A. zulkhaerah dan kak Lina (saya lupa nama lengkapnya hehehe).

Sewaktu kelas XI Sekolah kembali mengadakan bimbel untuk memilih siswa yang mewakili sekolah di tingkat Kabupaten. Terus terang waktu kelas XII saya agak jenuh sih dan tidak lagi tertarik untuk menjadi juara (mungkin karena gagal terus) saya biarkan saja seperti air yang mengalir (kayak apa aja yah hehehe00 kalau lolos alhamdulillah kalau tidak yah udah, dan sayapun beberapa kali bolos ikut bimbel. pada waktu pertemuan bimbel yang terakhir seperti tahun-tahun sebelumnya seleksi diadakan untuk memilih perwakilan sekolah, saya sih tidak terlalu berharap lolos karena ada ilmi (juara olimpiade tahun 2007 kabpaten soppeng) dan inno (juara olimpiade tahun 2008) loh saya ini siapa dibandingkan mereka tapi saya juga tidak mau mengulang kejadian saat seleksi tahun lalu dimana Pak Marshudi (yang jadi pengawas seleksi waktu itu) sewaktu melihat cara saya mengerjakan soal dia bilang tidak usah kau lanjutkan penyelesaiannya karena tidak seperti itu caranya. terus terang saya agak malu juga waktu itu  tapi diakui tau tidak hal inilah yang memotivasi saya untuk study harder (hehehe so english). Jadi saya belajar sebenarnya bukan untuk lolos tapi hanya tidak ingin mengulangi saat Bapak Marshudi kembali mengatakan seperti itu kepada saya. Dan sewaktu seleksi soalnya mirip dengan soal selama bimbel sehinnga saya tidak  kesulitan karena kan sudah study harder hehehe dan singkat saja tibalah pengumuman hasilnya saat upacara bendera diumumkan, yang membacakan adalah Pak Nursalam dimana beliau terlebih dahulu menyebutkan NIS baru Nama Siswanya  dan sewaktu disutkan NIS 9051, (dalam hati saya MENGATAKAN  ini pasti NISnya ILMI karena NIS saya 9056) kemudian pak Nursalam menyebut namanya Muhammad Athar. Saya langsung heran karena itu bukan NIS saya jangan-jangan bapak salah tulis ini,  atau mungkin nomor 6 ku mirip dengan 1  dan say sendiri memastikan keguru ternyata itu memang benar saya yang lolos tapi saya masih heran bagaimana munkin nilai saya lebih tinggi daripada Nurul ilmi (juara olimpiade 2007) dan inno (juara olimpiade 2008)  betul-betul keajaiban padahal selama bimbel saya termasuk inferior dibandingkan yang lain. Akhirnya saya bersama inno yang mewakili SMAN 1 LILIRIAJA ikut olimpiade kabupaten di SMAN 2 WATANSOPPENG (tuan rumah olimpiade kabupaten). Sewaktu kompetisi ini diadakan saya tidak terlalu  berharap untuk lolos ke provinsi tapi saya malah berharap ke Inno yang sudah pengalaman ikut olimpiade sejak SD bahkan mewakili SULSEL ditingkat nasional. Tapi beberapa minggu kemudian kelurlah hasilnya bahwa saya lolos ke provinsi, saya kembali heran bagaimana  mungkin itu bisa terjadi sampai-sampai ada teman saya yang bilang kau aneh juga biasanya orang senang kalau juara tapi kau sebaliknya, sebenarnya bukannya saya tidak senang (bahkan munafik kalau dibilang saya tidak senang ) hanya saja ini semua diluar perkiaraanku. Dan akhirnya saya salah satu tim olimpiade matematika yang mewakili kabupaten Soppeng , selain saya ada juga Adi(SMAN 1 MARIORIAWA0 dan Anindya Hanafiaty (SMAN 1 DONRO-DONRI)

Bisa dibilang  sekolahku SMAN 1 LILIRIAJA menang besar waktu itu karena 50% tim yang diutus lolos ke provinsi bahkan kalu tidak salah ada 3 yang menembus rangking provinsi kalau saya sih hanya peringkat kabupaten tapi yang penting loloskan ke provinsi hehehe. sebelum berangkat ke Makassar untuk seleksi tingkat provinsi maka terlebih dahulu para peserta  dibimbing khusus oleh pembimbing yang telah ditunjuk Dinas pendidikan kabupaten Soppeng. Kalau tidak salah yang membing saya waktu itu Bapak Syarif selama satu minggu.

Singkat cerita seminggu setelah bimbingan kami berangkat ke Makassar untuk mengikuti seleksi tingkat provinsi, kami diasramakan di Pondok Madinah selama 2 hari. Tentu saja ini merupakan pengalaman yang tidak terlupakan bagi kami dimana kita bisa kenalan dengan teman baru, atau melihat kemampuan peserta lain dari daerah yang berbeda. Meskipun kami tidak lolos ke tingkat Nasional tapi pengalaman  ini sangat berharga bagi kami. saya sih tidak muluk-muluk karena lolos tingkat Sekolah saja saya sudah senang luar biasa, apalagi lolos ke provinsi. saya gagal olimpiade di 2007, dan gagal dolimpiade 2008 tapi saya kalahkan juara olimpiade 2007 dan 2008 di tahun 2010 hehehehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun