Mohon tunggu...
Muhammad Athar
Muhammad Athar Mohon Tunggu... -

Nama saya Muhammad Athar, dilahirkan di Soppeng pada 6 Maret 1993. Sejak kecil saya tinggal dengan nenek saya dan banyak memberikan pelajaran tentang kehidupan. Pendidikan -Tk Aisyah Bustanul Athfal Lajoa -SDN 84 Awo -SMP Muhammadiyah Lajoa -SMAN 1 Liliriaja -Jurusan Akuntansi PNUP

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan Tentang Ustadz Muhammad Umar As Sewed

16 Februari 2015   21:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:05 2202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Langsung aja yah, begitu banyak hal-hal yang mengagumkan dari salah satu Ustadz salafi ini. Saya pertama kali tahu tentang beliau lima tahun yang lalu melalui tulisannya di Majalah Asy Syariah, dimana beliau sebagai penasehatnya. Setiap artikel atau tulisan beliau sangat menarik dan mendalam.

Tulisan-Tulisannya yang bertema berat karena menyangkut persoalan agama dimana mengakomodir ayat dalam Alqur'an, hadits, berdasarkan pemahaman generasi terbaik dimodifikasi oleh beliau dengan begitu cantik dan tidak memberikan ruang untuk membantah (mungkin ada yang mengatakan saya berlebihan tapi begitulah yang saya rasakan). Beliau juga begitu lincah dalam mematahkan argunmen-argumen  golongan sesat dengan dalil Alqur'an, Hadits dan akal sehat dimana menurut beliau indikasi dari akal sehat adalah tunduknya kepada dalil.

Beliau menjawab semua keraguan didalam hati baik itu perkara aqidah, ibadah, manhaj dan persoalan agama lainnya. Saya bukanlah seseorang salafis yang bercelana gantung, berjenggot tapi saya harus mengakui bahwa apa-apa yang disampaikan beliau dan dakwahnya adalah kebenaran.  Sejak beberapa tahun yang lalu, saya selalu mendownload rekaman-rekaman ceramah beliau yang begitu menarik dan tidak mau melewatkan sedikutpun, bahkan menurutku beliau adalah ustadz di Indonesia yang terbaik dalam menjelaskan masalah aqidah  dan menjawab uneg-uneg dalam hati tentang keimanan. Ini mungkin hanyalah penilaian yang subyektif dari saya dan banyak yang beda pendapat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun