Mohon tunggu...
Muhammad Asyraf Baihaqi
Muhammad Asyraf Baihaqi Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiswa

Terus melangkah untuk mencapai sebuah tujuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kurang Efektifnya Kuliah Online pada Saat Virus Corona Merajalela

5 Juni 2021   20:46 Diperbarui: 5 Juni 2021   21:10 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada saat wabah virus Corona masuk ke Indonesia, semua sekolah ataupun kampus-kampus tidak melaksanakan tatap muka dan diganti dengan sekolah online atau kuliah online. Pada awalnya banyak mahasiswa yang sulit menyesuaikan, karena sangat berbeda saat kuliah pada umumnya. 

"Yang saya rasakan, sangat mengganggu sekali karena semua aktifitas yang biasa di jalankan di batasi. Ya sama halnya kuliah online saat ini menurut saya untuk awal-awal agak sulit menyesuaikan, karena sangat berbeda saat kuliah pada umumnya". Ujar Chor Mila Maerza, salah satu mahasiswi yang melakukan kuliah online, kamis (03/06). 

Lebih lanjut chory mengatakan kuliah online ini kurang efektif di karenakan ada beberapa gangguan dalam menjalankan kelas online, sinyal pun kadang tidak bersahabat saat melakukan zoom meeting ataupun pengiriman tugas. Penyampaian dosen pun dalam pemberian materi sangat terbatas/kurang jelas dan tidak serinci kuliah tatap muka, dan dosen pun cenderung kebanyakan hanya memberi tugas.

"Kuliah online menurut saya kurang efektif, karena ada beberapa gangguan yang menjadi kendala saat menjalankan kelas online seperti gangguan sinyal ketika zoom meeting ataupun pengiriman tugas". Ujar Chory.

Dari beberapa sumber di media kuliah tatap muka akan dilakukan kembali saat setelah di vaksin seluruhnya. Untuk kebijakan dari kampus mengeluarkan potongan biaya kuliah untuk meringankan beban mahasiswa/i karena terkena dampak dari virus Corona ini.

"Untuk kebijakan kampus sendiri ini pun memberikan keringanan berupa potongan spp Rp. 50.000,- untuk pulsa dan ada juga bantuan dari DIKTI yang memberikan keringanan berupa potongan hingga Rp. 2.600.000,-". Tegas Chory.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun