Mohon tunggu...
Muhammad Arya Hakim
Muhammad Arya Hakim Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa dari Universitas Airlangga, Fakultas Ilmu Budaya dan Prodi Bahasa dan Sastra Inggris.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kacau, Mengintip Sisi Bobrok Sarana Transportasi di Surabaya

7 Desember 2024   23:07 Diperbarui: 7 Desember 2024   23:11 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Salah Satu Halte Yang Ada di Jalan Raya Kertajaya (Sumber: difoto oleh penulis)" 

Sebagai warga Surabaya, tidak jarang terlihat isu dan masalah yang bertebaran. Salah satu isu yang ada adalah kurangnya sarana dan prasarana transportasi umum. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya memiliki tingkat kemacetan yang tinggi. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Surabaya membuat layanan transportasi umum memilih transportasi umum yang efisien untuk mengurangi tingkat kemacetan.

Surabaya memiliki beberapa moda, salah satunya adalah Suroboyo Bus dan Trans Semanggi. Kedua bus ini melintasi titik-titik penting di kota, seperti sekolah, universitas, dan pusat kota, menjadikannya pilihan transportasi yang ramah lingkungan dan terjangkau. Selain itu, Surabaya juga memiliki Wira Wiri, sebuah layanan feeder yang menghubungkan area perkampungan dengan rute utama Suroboyo Bus dan Trans Semanggi. Rute Wira Wiri dirancang untuk menjangkau daerah-daerah yang tidak tercapai oleh Suroboyo Bus dan Trans Semanggi.

Permasalahan dari Transportasi Umum di Surabaya

Seperti yang dapat dilihat diatas, masih banyak warga Instagram yang memberi keluhan terhadap Suroboyo Bus. Salah satu masalahnya adalah ketidaklayakan halte-halte yang ada. Masalah ini secara langsung berkontribusi terhadap rendahnya minat masyarakat dalam menggunakan transportasi publik. Salah satu contoh dapat dilihat pada beberapa di Halte Jalan Kertajaya. Halte-halte ini tidak memiliki atap yang dapat melindungi penumpang dari panas dan hujan. Fasilitas yang minim ini menjadi masalah besar, terutama bagi yang harus menunggu bus dalam waktu yang lama. Selain itu, tidak adanya trotoar yang layak di sekitar halte ini menambah risiko keselamatan.

"Salah Satu Halte Yang Ada di Jalan Raya Kertajaya (Sumber: difoto oleh penulis)" 

Ini menunjukkan bahwa infrastruktur transportasi umum di Surabaya masih jauh dari kata memadai. Halte-halte di lokasi lain seperti Gramedia Manyar, Halte UFO Kertajaya, dan masih banyak lagi yang juga mengalami masalah serupa. Pemerintah Kota Surabaya harus melakukan evaluasi terhadap kondisi halte-halte yang ada dan melakukan pembangunan halte yang layak.

Selain itu, keterbatasan rute transportasi umum yang disediakan oleh Pemerintah Kota Surabaya juga membuat rendahnya minat warga Surabaya untuk menggunakan moda transportasi umum. Saat ini, rute yang tersedia hanya mencakup sebagian wilayah kota, sehingga belum mampu menjangkau seluruh area di Surabaya. Alih-alih memilih transportasi umum yang efisien dan ramah lingkungan, warga Surabaya lebih cenderung menggunakan kendaraan pribadi karena merasa lebih praktis dan nyaman.

Apa yang harus dibenahi?

Dari permasalahan-permasalahan diatas, Pemerintah Kota Surabaya perlu melakukan beberapa perbaikan untuk meningkatkan penggunaan transportasi umum dan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.

Pertama, perluasan rute Suroboyo Bus, Trans Semanggi, dan Wira Wiri harus dilakukan agar transportasi umum dapat menjangkau seluruh wilayah kota, termasuk daerah perkampungan yang selama ini kurang terlayani. Dengan memperluas cakupan wilayah ini, masyarakat akan memiliki lebih banyak pilihan untuk bepergian tanpa harus menggunakan kendaraan pribadi, sehingga tingkat kemacetan dapat dikurangi.

Kedua, perbaikan infrastruktur. Bebebarapa halte yang ada saat ini dinilai tidak layak, seperti yang ada di Jalan Kertajaya dan Gramedia Manyar, perlu segera diperbaiki dengan menambah atap dan fasilitas yang nyaman serta aman bagi penumpang. Ini akan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna transportasi umum dan mendorong lebih banyak orang untuk beralih.

Ketiga, penting bagi pemerintah untuk meningkatkan fasilitas pendukung lainnya, seperti informasi rute yang lebih jelas dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Mengintegrasikan berbagai moda transportasi seperti Suroboyo Bus, Trans Semanggi, dan Wira Wiri juga akan membantu menciptakan sistem transportasi umum yang efisien dan terhubung dengan baik.

Kesimpulan

Keberadaan sarana dan prasarana yang memadai akan berdampak signifikan dalam mengurangi kemacetan, polusi udara, serta emisi karbon yang dihasilkan oleh penggunaan kendaraan pribadi. Dengan berfokus pada pengembangan sistem transportasi umum yang efisien, terjangkau, dan berkelanjutan, Surabaya dapat menjadi kota yang ramah lingkungan, sekaligus memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Oleh: Muhammad Arya Hakim, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun