Mohon tunggu...
Muhammad Arya Arjuna
Muhammad Arya Arjuna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis baru (Mahasiswa UMSU) Peserta Beasiswa Cendekia BAZNAS Guru PAI Al-amjad

Semoga bermanfaat bagi orang banyak dalam tulisan ini🙏

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengandung Selama 60 Tahun, Bagaimana dengan Kondisi Bayi?

22 Februari 2022   07:00 Diperbarui: 22 Februari 2022   07:07 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay.com

"Secara umum seorang wanita biasanya hamil dijalani sekitar 9 bulan atau sekitar 40 Minggu atau setara 280 hari. Jika seorang wanita hamil kurang dari 9 bulan, maka bayi tersebut akan terlahir secara prematur. Namun, ada beberapa kasus yang membuat aneh yang jarang terjadi."

Ada sebuah kisah nyata yang dikutip dari I Found Out pada tahun 1948 ada seorang ibu yang hamil sampai nenek-nenek baru melahirkan sebuah bayi, tentu bayi tersebut tidak baik-baik saja. Wanita hamil tersebut asal Tiongkok yang bernama Huang Yijun.

Pada saat itu Huang Yijun hamil diusia 31 tahun, dia pun tidak tahu bahwa kehamilan yang dialaminya itu akan terjadi bertahun-tahun. Huang Yijun memiliki kondisi langka yang disebut dengan kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik adalah hamil di luar kandungan. Pada proses kehamilan yang normal, sel telur yang telah dibuahi akan menetap di tuba falopi (saluran sel telur) selama kurang lebih dari tiga hari, sebelum dilepaskan ke rahim. Di dalam rahim, sel telur yang telah dibuahi akan terus berkembang hingga masa persalinan tiba. Sedangkan pada kehamilan ektopik, sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada rahim, melainkan pada organ lain. Tuba falopi adalah organ yang paling sering ditempeli sel telur pada kehamilan ektopik. Selain tuba falopi, kehamilan ektopik juga bisa terjadi di indung telur, leher rahim (serviks) atau di rongga perut.

Dalam kasus Huang Yijun kehamilan yang dialaminya adalah kehamilan perut. Kehamilan perut ini merupakan kasus yang langka terjadi pada wanita. Kasus langka ini terjadi hampir dari 1% dari semua kasus kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik ini termasuk kategori 00001% dari semua kehamilan. Pada kehamilan perut embrio akan menempel pada bagian organ yang ada didalam perut, bahkan bisa menempel dihati.

Kehamilan perut anehnya juga belum tentu membuat bayi tersebut akan mati, meskipun ada rasio 20% bayi akan terlahir cacat dikarenakan kekurangan buffer cairan ketuban dan kompresi lebih karna bayi tidak berada didalam rahim. Dalam kasus yang dialami Huang Yijun bayi terlahir saat Huang berusia 92 tahun. Artinya Huang Yijun mengandung selama 60 tahun.

Kondisi bayi yang mengering dan mengeras, sumber gambar: Padangkita.com
Kondisi bayi yang mengering dan mengeras, sumber gambar: Padangkita.com

Pada saat melahirkan bayinya, dokter mengatakan bahwa bayinya telah meninggal dunia. Kemudian dokter itu mengatakan bahwa jika bayinya ingin selamat, seharusnya dulu ia operasi untuk mengeluarkan bayi tersebut. Namun, usut punya usut katanya Huang Yijun ketakutan untuk melakukan operasi. Sehingga ia membiarkan bayi tersebut yang ada kandungannya untuk lahir normal.

Dia pun menahan rasa sakit yang amat luar biasa selama 60 tahun lamanya, kemudian dia melahirkan karna rasa sakit perut yang tidak bisa ditahannya lagi. Huang Yijun dilarikan kerumah sakit pada tahun 2008. Setelah dilakukan USG dokter menemukan bayi yang berada didalam perutnya. Kemudian dokter mengeluarkan bayinya dan kondisi bayi tersebut sungguh mengenaskan. Bayi tersebut lahir dalam kondisi mati yang mengering dan membatu. Janin yang sudah mati biasanya akan mengalami pengerasan, yaitu bayi tersebut akan menjadi mumi saat dilahirkan.

Dokter pun merasa terkejut sekaligus terheran-heran, mengapa Huang Yijun bisa menahan rasa sakit sebegitu lamanya sampai bertahun-tahun. Menurut dokter kehamilan Huang Yijun ini adalah fenomena yang aneh yang belum bisa dijelaskan dokter pada waktu itu.

Pencegahan Kehamilan Ektopik 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun