"Bagaimana bisa?" Tanya Aksara.
"Hal sepele, mereka seringkali beradu argumen pada hal yang tak perlu, semisal warna bunga yang akan ditanam atau jenis kain yang harus digunakan dalam upacara. Jawabnya.
Semua amat serius dan menikmati. Ketika F'minor ingin mencoba ramuan ciptaannya.
"Ceritanya belum habis," ucap Wayang, sembari melanjutkan "Selain hal tersebut, Raja tak bertingkah yang semestinya, Ia lebih suka berpesta pora dan hal-hal yang sifatnya euforia."
Tetiba "Rajanya termasuk kejam, yang dikasih makan hanya dirinya sendiri." timpal F'minor.
"Kalau kerajaan tak runtuh, sifatnya bisa saja berkembang, sekejam raja Vlad Tepes" balasan aksara.
Melodi yang masih ingin tahu, Seketika "lanjutkan ceritanya wayang" seraya bersiul untuk sepasang temannya.
"Dalam kisah ini, banyak yang tersirat, kecintaan, kemunafikan, persaudaraan, kebusukan hingga keanehan, dan kita akan tahu bagiamana pendekar-pendekar kecil berjibaku melawan kesalahan dalam kondisi yang sulit dijabarkan." Papar wayangÂ
Usai sepintas historis didengar, tiba-tiba satu persatu rinai turun, menetes di dahi Aksara, mengukir kalimat di mulut F'minor "meski hujan tak pandai berkompromi pada musim, kita tak boleh redah apalagi kendor dengan keadaan."
"Apapun yang terjadi tugas kita hanyalah kerja-kerja-kerja, sebab untuk menjemput perubahan adalah bertindak" sambung Melodi sambil tertawa.
#riryvory
#stain selasa 24 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H