Mohon tunggu...
Muhammad Arrafi
Muhammad Arrafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hukum

Saya Raffi, seorang Mahasiswa aktif jurusan Hukum Ekonomi Syariah dari UIN RMS yang saat ini sedang berada di semester empat.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Problematika Penggunaan AI di Bidang Ilustrasi: AI vs Artist

12 Desember 2024   20:55 Diperbarui: 12 Desember 2024   20:55 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Peran dan Cara Kerja AI dalam Ilustrasi AI bekerja melalui algoritma yang mampu memproses data visual dalam jumlah besar, memodifikasi, dan mengolahnya menjadi karya baru berdasarkan deskripsi yang diberikan pengguna. Proses ini memungkinkan AI menciptakan ilustrasi dalam hitungan detik, jauh lebih cepat dibandingkan proses kreatif manual oleh seniman manusia. Namun, AI tidak memiliki kemampuan untuk memahami konteks budaya atau nilai-nilai emosional yang mendalam dalam karya seni.

2. Dampak Positif AI

Efisiensi Waktu: Proses kreatif yang biasanya memakan waktu panjang dapat dipersingkat secara drastis dengan bantuan AI.

Aksesibilitas Teknologi: Alat berbasis AI seperti Midjourney dan DALL-E memungkinkan seniman amatir untuk menciptakan karya yang kompleks tanpa memerlukan keahlian teknis tinggi.

Inovasi dalam Desain: AI membuka peluang untuk eksplorasi ide-ide baru melalui alat digital yang inovatif, mendukung proses kreatif seniman profesional.

3. Dampak Negatif AI

Plagiarisme: Salah satu kritik utama terhadap AI adalah kemampuannya menggunakan data visual tanpa izin, yang melanggar hak cipta dan merugikan seniman asli.

Penurunan Nilai Seni: Karya AI sering dianggap kurang autentik karena tidak melibatkan pengalaman manusia dalam proses penciptaannya.

Ancaman terhadap Profesi: Dengan kecepatan dan efisiensinya, AI dapat menggantikan pekerjaan ilustrator, terutama pada tugas-tugas yang bersifat repetitif atau komersial.

4. Studi Kasus: Colorado State Fair Sebuah karya berbasis AI memenangkan penghargaan seni di Colorado State Fair, memicu kontroversi tentang keadilan dalam kompetisi kreatif. Kritikus berpendapat bahwa karya tersebut tidak memenuhi standar orisinalitas, karena dibuat menggunakan algoritma yang mengolah data visual dari berbagai sumber tanpa memberikan penghargaan kepada seniman asli.

Teori yang Digunakan Artikel ini menggunakan teori Soft Computing oleh Prof. Lotfi A. Zadeh, yang relevan untuk menjelaskan kemampuan AI dalam mengolah data yang tidak sempurna dengan fleksibilitas tinggi. Selain itu, konsep plagiarisme oleh Ridhatillah (2003) menjadi dasar untuk memahami isu etika yang muncul dalam penggunaan teknologi AI di bidang seni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun