Mohon tunggu...
Muhammad Arkhan
Muhammad Arkhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran Universitas Airlangga

Love to share idea and fun facts

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SNBT dan SNBP Menuai Pro dan Kontra

30 Juni 2023   19:12 Diperbarui: 30 Juni 2023   19:14 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada awal tahun 2023, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi resmi  mengganti nama Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Perubahan nama ini juga terpaut dengan perubahan sistem seleksi kedua jalur tersebut. Perubahan tersebut tidak sedikit menuai pro dan kontra dari masyarakat.

Perubahan tiba-tiba SNMPTN menjadi SNBP beserta perubahan jumlah mata pelajaran sebagai tolak ukur seleksi merugikan sebagian pelajar. Perubahan tolak ukur sebagian mata pelajaran menjadi semua mata pelajaran cukup mengurangi kesempatan para siswa untuk masuk jalur tersebut.

Sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia, penilaian yang dihitung berdasarkan rata-rata nilai rapor seluruh mata pelajaran paling sedikit 50 persen dari bobot penilaian.

Perubahan SBMPTN menjadi SNBT pun diikuti oleh perubahan jumlah subjek tes yang diujikan yang cukup signifikan. Perubahan jumlah subjek dari TPS dan TKA menjadi TPS saja mengejutkan bagi para siswa. Segala hal yang mereka pelajari di sekolah tidak diujikan di tes ini. Selain itu, para siswa harus belajar dua kali pada materi TPS dalam proses seleksi perguruan tinggi.

Sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia, mekanisme SNBT dilakukan dengan menggunakan tes terstandar berbasis komputer atau tes yang mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris.

Selain dari hal-hal kontra tersebut, para siswa yang diterima di SNBT memiliki keunggulan kompetitif dalam penalaran, analisis, pemecahan masalah, dan literasi bahasa. Para siswa pun diberikan kesempatan lebih terbuka dalam pemilihan jurusan yang diinginkan. Menurut Saputri (2022), kebijakan ini tentu membuka peluang agar para siswa memiliki prestasi di berbagai bidang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun