Mohon tunggu...
Muhammad Aris Widodo
Muhammad Aris Widodo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dan seseorang yang sedang belajar

Semoga kita semua saling merawat dan terawat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Jembulan

18 Agustus 2021   13:00 Diperbarui: 18 Agustus 2021   13:06 1456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laporan kegiatan KKNT "MBKM Wujudkan Desa Bangkit"  Universitas Slamet Riyadi Surakarta (13/08/2021) oleh Muhammad Aris Widod0 (18200336)

Jembulan adalah salah satu tradisi dari masyarakat di Jawa yang biasa melibatkan banyak orang. Jembulan atau bersih desa biasa dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapakan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang diperoleh masyarakat. Seperti halnya tumpengan ataupun gunungan, jembulan biasanya juga dilaksanakan untuk merayakan atau memeriahkan suatu momen tertentu. Jembulan bagi masyarakat jawa biasanya dilaksanakan juga untuk menyambut tahun baru islam, masyarakat di Jawa menyebutnya bulan Suro.

Jumbulan itu sendiri biasanya dibuat dari pohon pisang sebagai pondasi utamanya dan dihiasi bambu sebagai pelengkapnya. Fungsi dari bambu itu sendiri biasanya digunakan untuk meletakkan berbagai hadiah yang diperuntukkan untuk masyarakat yang ikut serta memeriahkan kegiatan jembulan.

Tata cara perayaan Tradisi Jembulan biasa diawali dengan bancakan atau ziarah ke makam-makam para leluhur di daerah setempat pada pagi harinya. Selepas bakda Salat Dhuhur masyarakat mulai berkumpul di area jembulan yang sudah disiapkan sebelumnya. Masyarakat berkumpul untuk  melaksanakan kendurin atau kirim doa atas berkah hasil panen, memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar desa terhindar dari roh-roh jahat, dan mendoakan seluruh kehidupan didesa supaya aman, rukun, dan selalu sejahtera.  Selanjutnya di penghujung acara, panitian akan membagikan semua hadiah yang digantung pada jembulan kepada masyarakat hadir dalam acara Jembulan. Untuk hadian itu sendiri biasanya terdiri dari jajanan-jajanan tradisional, jajanan anak, amplop yang berisi uang, dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun