Mohon tunggu...
Muhammad Arifin Ilham
Muhammad Arifin Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa semester 1 di Universitas Sriwijaya, Sumatra Selatan Prodi Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Israel Memasuki "Fase Baru", Antonio Gutteres Tak Ingin Lebanon Bernasib Seperti Gaza

4 Oktober 2024   21:00 Diperbarui: 4 Oktober 2024   22:36 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber BCC Foto rumah warga sipil yang hancur akibat rudal Israel

Palembang, 4 Oktober - Menurut media lebanon, Israel mengirimkan serang udara pertama pada Senin (23/09) sekitar jam 06:30 waktu setempat. Rudal dari Israel menghantam daerah tak berpenghuni dekat Byblos, sebelah utara Beirut.

Dikutip dari BCC, 23 September - Pada serangan pertama ini Israel mengirimkan 300 rudal ke lebanon selatan. Menurut Kementrian Kesehatan Masyrakat Lebanon serangan ini menyebabkan 558 korban jiwa yang dimana 50 diantaranya adalah Anak-anak dan 94 Wanita, sementara 2.000 lainnya luka-luka. Gempuran pasukan Zionis juga menyebabkan jalan-jalan padat karena warga di Lebanon selatan berduyun-duyun ke tempat lebih aman.

Menurut sejarah Negara lebanon, serangan kali ini menjadi serangan yang paling ganas yang pernah dialami lebanon sejak perang saudara pada tahun 1975-1990 yang menewaskan 130.000 hingga 250.000 penduduk kala itu.

"Mengerikan sekali, rudal-rudal terbang di atas kepala kami. Kami terbangun karena suara bom, kami tidak menyangka ini," ucap dari warga sipil

Sumber National News Agency (NNA) 
Sumber National News Agency (NNA) 
Menurut National News Agency (NNA), 23 September 2024. Setidaknya ada 6 kota yang menjadi korban dari serangan rudal dari Israel diantaranya adalah Bint Jebol, Tirus, Sidon, Marjaayoun, Baalbek, dan Hermel.

Serangan dari Israel disebut sebagai "fase baru" dari perang di Gaza. Ini sesuai dengan deklarasi dari Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant yang mengatakan "Kita mulai fase baru dalam perang. Ini memerlukan keberanian, tekad, dan ketekunan," pada Rabu (18/9) dikutip Al Jazeera.

Dikutip dari CNN, 24 September- Menurut Gallant, serangan ini bertujuan untuk memulangkan 65.000 warga Israel yang telah diperintahkannya untuk dievakuasi pada hari-hari awal konflik untuk mengantisipasi serangan Hizbullah terhadap rumah-rumah mereka di dekat perbatasan Lebanon.

Israel juga mengungkapkan bahwasanya serangan ini bukan dituju untuk Lebanon melainkan untuk Hizbullah. Israel bermaksud untuk menghilangkan ancaman dari Hizbullah, namun Hizbullah menentang "agresi" Israel dan membalas serangan ke Israel sebagai bentuk dukungan kepada Palestina, Gaza.

Tepat sebelum serangan tersebut terjadi, warga lebanon medapatkan sekitar 80.000 panggilan telepon dari tentara Israel yang menyuruh mereka untuk "Melarikan diri" untuk keselamatan.

Benjamin Netanyahu mendesak warga lebanon untuk menjauh dari bahaya "menjauh dari bahaya sekarang" ucap Perdana Menteri Israel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun