Mohon tunggu...
Muhammad Arifai
Muhammad Arifai Mohon Tunggu... Guru - Guru/SMAN 1 Soppeng

Saya guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMAN 1 Soppeng Kab. Soppeng adalah pejuang penegakan mutu pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, saat ini saya juga berstatus sebagai guru penggerak dan guru PP (pengajar praktik) melalui PGP (program guru penggerak) Kemdikbudristek RI. Tugas saya adalah bergerak dan menggerakkan rekan guru baik di instansi sendiri maupun di intansi lain, di luar instansi saya , SMAN 1 Soppeng untuk mengimplementasikan merdeka belajar dan merdeka mengajar melalui pembelajaran yang berpihak pada kebutuhan belajar peserta didik atau pembelajaran berdiferensiasi. Demi meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Hobi saya adalah olahraga (Tenis Lapangan), membaca dan menulis. Konten yang saya senangi adalah inovasi pendidikan utamanya pada model-model pembelajran yang inovatif dan media pembelajara berbasis TIK. Saat ini, selain mengjar di SMAN 1 Soppeng, saya juga menjadi dosen Bahasa Indonesia di Unipol Kab. Soppeng.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Percakapan di Warung Kopi

24 Juli 2024   17:07 Diperbarui: 24 Juli 2024   17:11 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karya: Muhammad A Rifai

Sebuah percakapan sempat terekam olehku
Percakapan antara dua orang pendidik
Yang sama sama punya impian tinggi
Mencapai kinerja di atas ekspektasi
Percakapan mereka pun tak sengaja terdengar olehku yang sedang duduk menikmati segelas kopi pahit di balik tirai penyekat

Mereka cakapkan sertifikat diklat
Mereka omongkan sertifikat webinar
Mereka perbincangkan penilaian kinerja di PMM
Mereka persoalkan bukti dukung RHK

Mereka tak bicarakan materi yang diperoleh saat ikut diklat
Mereka tak bahas materi yang diperoleh waktu webinar
Mereka tak persoalkan tindak lanjut setelah diklat
Webinar
Yang mereka utamakan
Keterpenuhan bukti dukung RHK
Yang mereka pentingkan
Jumlah poin yang terpenuhi
Untuk sebuah predikat
Di atas ekspektasi
Dengarkan cuplikan percakapan mereka:
Sudah berapa sertifikat diklat kau kumpulkan sobat
Baru lima puluh sobat tapi kurasa itu sudah  melebihi ekspektasi bahkan ekspektakuler
Wow luar biasa
Kalau aku baru sepuluh
Tapi itu pun sudah melebihi ekspektasi juga ekspektakuler
Lalu apa pembelajaran yang sobat dapat usia ikut diklat atau webinar
Ya ngopi
Minum kopi seperti ini
Ngopi bahan ajar di internet
kalau perlu, ya beli
Kemudian, tawa mereka pun membahana

Pelan-pelan kuseruput kopi hitam di gelasku
Pahitnya terasa dua kali lipat
Kulihat angkasa di sela tirai penyekat
Awan hitam berlipat-lipat mengurung mentari
Mentari dan angkasa telah sepakat
Bahwa jika pendidik satu paket
Mentari tak akan membagikan sinarnya
Peserta didik kan alami kegelapan
Penduduk kan sibuk cari lilin
Pendidik tetap sibuk cari sertifikat
Berselancar di dunia maya kumpulkan link pendaftaran webinar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun