Mohon tunggu...
Muhammad Arief Efendi
Muhammad Arief Efendi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berjalan apa adanya

Pisces

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Santri Ponpes Cipasung, Sang Peraih Beasiswa Korsel

8 November 2022   13:28 Diperbarui: 8 November 2022   13:30 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
M Irfansyah Maulana (Dok. Pribadi)

Irfan menjelaskan bahaa jika di Indonesia semua kantor maupun lembaga pendidikan akan tutup dan penerangan akan padam di saat jam telah selesai jam kerja. Namun di Korea Selatan semua kantor dan lembaga pendidikan khususnya kampus terbuka selama 24 jam. Karena seluruh civitas akademika memiliki kartu yang dapat membuka pintu kantor dan mengakses sarana prasarana lainnya dengan kartu tersebut.

Hal lain yang perlu diadaptasi oleh Irfansyah selama berada di Korea Selatan adalah dalam memilih makanan yang bebas dari kandungan babi.

Berbagai makanan di Korea Selatan termasuk mie instan, coklat hingga permen kebanyakan mengandung babi. Sehingga sebelum membeli Irfan selalu mengecek kandungan makanan tersebut baik dengan membaca kemasannya atau memakai aplikasi Muslim Friendly Korea (MUFK).

"Awalnya masakan korea tidak cocok dengan lidah Saya tapi seiring dengan berjalannya waktu dan sadar bahwa akan tinggal di sini cukup lama maka saya mencoba beradaptasi dan saat ini sudah cukup terbiasa memakan masakan korea,” papar Irfan.

Irfansyah juga menceritakan kendala lain hidup di Korea Selatan adalah dalam mencari tempat shalat. Masjid atau mushola sangat sulit ditemukan, sehingga Irfan sering melaksanakan shalat di stasiun kereta atau di pojokan suatu tempat yang sepi.

Selain itu juga kondisi cuaca dingin di Korea Selatan juga terkadang cukup membuat tidak nyaman. Pasalnya di Korea Selatan terkenal memiliki humidity yang rendah saat musim dingin datang. Hal ini membuat kulit dan bibir menjadi pecah-pecah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun