EVALUASI PROGRAM PEMBERDAYAAN KESEHATAN MENTAL DI MASYARAKAT MUHAMMAD ARPIN SIREGARÂ Â UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU EMAIL:muhammadarpin@gmail.com
ABSTRAK
This study aims to evaluate a community mental health empowerment program designed to raise awareness, improve understanding, and enhance individual skills in maintaining mental health, as well as provide support for those experiencing mental health disorders. The research employs a qualitative approach using a case study method in several communities involved in the mental health empowerment program. Data were collected through in-depth interviews with participants, facilitators, and other relevant stakeholders, as well as observations of the program's implementation.
Keywords: Evaluation, Mental Health Empowerment, Community, Awareness, Support, Program Implementation.
ABSTRACT
 Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program pemberdayaan kesehatan mental di masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan keterampilan individu dalam menjaga kesehatan mental serta menyediakan dukungan bagi mereka yang mengalami gangguan mental. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di beberapa komunitas yang terlibat dalam program pemberdayaan kesehatan mental. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan peserta, fasilitator, dan pihak terkait lainnya, serta observasi terhadap pelaksanaan program.
Kata Kunci: Evaluasi, Pemberdayaan, Kesehatan Mental, Masyarakat, Stigma, Program.
PENDAHULUAN
Kesehatan mental merupakan salah satu aspek penting dari kesehatan yang sering kali terabaikan, meskipun pengaruhnya terhadap kualitas hidup seseorang sangat besar. Gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan stres dapat memengaruhi individu dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari hubungan sosial, pekerjaan, hingga kualitas hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan upaya preventif dan rehabilitatif yang dapat membantu individu mengelola kesehatan mental mereka dengan baik. Salah satu strategi yang diterapkan dalam upaya ini adalah program pemberdayaan kesehatan mental di masyarakat.
Program pemberdayaan kesehatan mental bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan keterampilan masyarakat dalam mengelola stres, mengatasi gangguan mental ringan, dan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental. Program ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah, hingga komunitas lokal, yang bekerja sama dalam memberikan informasi, pelatihan, dan dukungan kepada masyarakat. Meskipun sudah banyak program yang dijalankan, efektivitas programprogram ini sering kali belum dievaluasi secara menyeluruh, yang menyebabkan sulitnya mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari pelaksanaannya.
Di masyarakat, literasi kesehatan mental masih rendah yang menyebabkan pengetahuan mengenai kesehatan mental jugarendah. Rendahnya pengetahuan ditunjukkan dari ketidakmampuan dalam identifikasi gangguan mental atau konsepsi mengenai gangguan mental yang memicu orang cenderung mencari pertolongan informal (Andersson et al., 2013).Menurut survey yang dilakukan kepada 120 masyarakat di Jawa Tengah, DIY, dan sekitarnya bahwa sebagian besarresponden belum mengetahui apa itu kesehatan mental dan gangguan-gangguannya, serta tidak mengetahui di manadapat menemukan pelayanan kesehatan mental di daerahnya (Ufieta & Wijayanti, 2017). Literasi kesehatan mental adalah penting dan sesuai dengan rencana WHO. Literasi kesehatan mental merupakan pengetahuan dan keyakinan tentang gangguan mental yang membantu rekognisi, manajemen, dan prevensi. Kesehatan mental merupakan komponen esensial dari ikatan sosial, produktivitas, kedamaian dan stabilitas lingkungan. Hal tersebut dapat berkontribusi pada perkembangan sosial dan ekonomi di masyarakat. Orang dengan literasi kesehatan mental yang tinggi akan cenderung memanfaatkan pelayanan kesehatan jiwa dibanding dengan mereka dengan literasi rendah (Syadidurrahmah et al., 2020).Literasi kesehatan mental bisa juga didapat melalui digital. Literasi digital membuat remaja lebih mudah untuk mengakses pengetahuan terkait kesehatan mental. Namun, apabila tidak dibekali dengan ketrampilan yang tepat terkait literasi digital maka berdampak yang tidak baik bagi remaja (Dewi et al., 2018). Remaja akan mudah menerima berita yang belum tentu.