Acara penutupan In House Training (IHT) SMK Muhammadiyah 1 Surabaya tentang penerapan kurikulum merdeka belajar SMK Pusat Keunggulan sukses mempersiapkan Guru dengan kurikulum Merdeka Belajar pada tahun ajaran ini. Acara Penutupan IHT selenggarakan pada hari rabu tanggal 11 Agustus 2021 bertempat di Aula Buya Hamka SMK Muhammadiyah 1 Surabaya.
Penutupan acara IHT secara resmi ditutup oleh Kepala SMK Muhammadiyah 1 Surabaya Renny Fiqriyah, S.Kom. "Acara IHT merupakan tahap awal mewujudkan implementasi kurikulum merdeka belajar, SMK Muhammadiyah 1 Surabaya sebagai sekolah pengemban amanat SMK Pusat Keunggulan harus memahami dengan baik materi IHT yang diperoleh dalam kegiatan ini sehingga nantinya sekolah kita akan ditunjuk untuk memberikan pengimbasan kepada SMK sekitar,” kata Renny.
"Menurutnya, sebagai sekolah yang ditunjuk oleh Dirjen Vokasi sebagai sekolah pusat keunggulan harus memiliki Guru yang mampu berinovasi dalam mengembangkan kurikulum baru ini, yaitu mampu membuat kurikulum satuan pendidikan yang berpihak kepada peserta didik dan mampu mewujudkan peserta didik berkarakter profil pelajar pancasila,” tutur Renny yang juga pengurus K3S SMA – SMK Muhammadiyah Se Jawa Timur, dalam keterangannya, Rabu (11/8).
Sementara itu, Ketua panitia penyelenggara IHT SMK Muhammadiyah 1 Surabaya Dra. Hj.Khusnul Khotimah, M.M dalam penutupan acara itu menyampaikan bahwa Guru yang telah mengikuti IHT dan pelatihan Guru Penggerak harus siap menjadi fasilitator bagi sekolah lainnya terutama bagi guru yang sudah memiliki NUPTK.
“Guru dan staf SMK Muhammadiyah 1 Surabaya wajib melakukan penyesuaian terhadap perubahan kurikulum serta mampu meningkatkan kompetensi dan kolaborasi antar Guru sehingga sekolah kita menjadi sekolah pusat keunggulan ekonomi kreatif yang menjadikan rujukan sekolah di Kota Surabaya bahkan tingkat nasional,” kata Khusnul yang juga Wakil Kepala Urusan Kurikulum SMK Muhammadiyah 1 Surabaya.
Fasilitator kegiatan IHT Irvandy Andriansyah, S.T., M.T mengatakan bahwa kegiatan IHT merupakan program sekolah penggerak yang bertujuan agar peserta mampu memahami filosofi pembelajaran yang memerdekakan, profil pelajar pancasila dan implikasinya dalam proses pembelajaran nantinya. Beberapa Guru yang dipilih menjadi fasilitator, terlebih dahulu sudah melaksanakan TOT ( training of trainer ) yang digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi melalui Dirjen Vokasi selama 10 hari berturut turut secara daring menggunakan pembelajaran daring sinkron dan asinkron.
“Harapan dari kegiatan IHT ini adalah Guru SMK Muhammadiyah 1 Surabaya siap menerapkan kurikulum merdeka belajar dan dapat menjadi fasilitator yang mengimbaskan ilmu dan pengetahuan tentang kurikulum merdeka belajar kepada Guru sekolah lainnya serta mampu membuat perangkat dan modul ajar sesuai arahan yang diperoleh pada IHT ini yang pada akhirnya semua Guru siap menerapkan kurikulum merdeka belajar pada tahun ini.” kata Irvandy yang juga Wakil Kepala Urusan Hubungan Masyarakat SMK Muhammadiyah 1 Surabaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H