Mohon tunggu...
muhammadardasyir
muhammadardasyir Mohon Tunggu... Editor - mahsiswa universitas andalas

Prayogi Firmansah dan Muhammad Ardasyir Program Studi Peternakan,Fakultas Peternakan,Universitas Andalas. Jl. Universitas Andalas, Limau Manis, Kec. Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat. E-Mail: prayogifirmansah@gmail.com & muhammadardasyir@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Kebijakan Impor Susu terhadap Peternak Sapi Perah Lokal di Indonesia

28 November 2024   19:10 Diperbarui: 28 November 2024   19:21 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebijakan impor susu di Indonesia, meskipun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan susu nasional yang terus meningkat, telah memberikan dampak signifikan terhadap keberlanjutan peternak sapi perah lokal. Masuknya produk susu impor menciptakan tekanan besar pada harga pasar, yang membuat susu segar lokal menjadi kurang kompetitif. Akibatnya, banyak peternak kecil mengalami penurunan pendapatan, kehilangan motivasi untuk melanjutkan usaha, dan bahkan terpaksa meninggalkan sektor peternakan sapi perah. Fenomena ini berdampak pada menurunnya populasi sapi perah domestik dan melemahnya kapasitas produksi susu nasional.  

Ketergantungan yang tinggi pada impor juga menempatkan Indonesia dalam posisi rentan terhadap fluktuasi harga di pasar internasional dan kebijakan negara pengekspor. Selain itu, masalah produktivitas rendah, keterbatasan teknologi, dan infrastruktur yang belum memadai semakin memperburuk daya saing peternak lokal. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi ekonomi para peternak kecil tetapi juga memiliki implikasi sosial yang luas, termasuk penurunan kesejahteraan dan kualitas hidup mereka.  

Namun, peluang untuk memperbaiki kondisi ini tetap terbuka. Dukungan pemerintah melalui pengendalian impor, subsidi, penguatan infrastruktur, serta adopsi teknologi modern dapat meningkatkan daya saing peternak lokal. Kemitraan dengan industri pengolahan susu dan kampanye peningkatan kesadaran konsumen juga dapat menciptakan pasar yang lebih stabil untuk produk susu domestik.  

Untuk mencapai keberlanjutan sektor peternakan sapi perah di Indonesia, diperlukan kebijakan progresif yang tidak hanya melindungi peternak lokal tetapi juga menjaga keseimbangan antara kebutuhan konsumen dan stabilitas ekonomi. Revitalisasi peternakan lokal melalui pelatihan teknis, penyediaan bibit unggul, dan peningkatan akses terhadap pakan berkualitas harus menjadi prioritas. Dengan langkah-langkah strategis dan kolaborasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun