Program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki potensi besar untuk meningkatkan status gizi anak-anak Indonesia, namun pelaksanaannya juga menghadapi beberapa tantangan yang signifikan. Salah satu tantangan utama adalah pendanaan yang sangat besar, diperkirakan mencapai Rp450 triliun. Anggaran ini menimbulkan kekhawatiran mengenai defisit anggaran negara jika tidak ada realokasi dari pos anggaran lain. Defisit ini dapat berpotensi menyebabkan inflasi dan menambah utang negara, yang tentunya sangat berbahaya bagi stabilitas ekonomi Indonesia.
    Respon masyarakat terhadap program ini juga bervariasi. Sementara banyak orang tua dan pendidik mendukung program ini karena manfaatnya bagi anak-anak kurang mampu, ada
juga kekhawatiran bahwa pemberian makanan gratis dapat menciptakan ketergantungan atau
mengurangi motivasi anak-anak untuk belajar. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program agar mereka merasa memiliki bagian
dalam keberhasilan program ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H